GridStar.ID - Pandemi virus corona di Indonesia belum juga menemukan titik terang.
17.000 orang lebih terinfeksi, menjadi bukti mengerikannya virus ini.
Paranormal pun mencoba menjawab keresahan masyarakat dengan menerawang kapan pagebluk ini berakhir.
Salah satunya paranormal asal Salatiga, Mbak You.
Sebelumnya, Mbak You pernah memperingatkan kepada masyarakat agar tak menganggap enteng wabah virus corona.
melansir Kompas.com, peneliti asal Singapura bahkan menyebut Covid-19 di Indonesia baru berakhir Oktober.
Walaupun demikian, Mbak You meminta masyarakat untuk tidak panik.
Mbak You meminta agar masyarakat lebih prihatin, berdoa, dan ikhtiar.
Selain itu, Mbak You juga memberikan saran untuk melawan Covid-19 melalui kanal YouTubenya Mbak You yang diunggah pada Sabtu (28/03).
Menjaga kesehatan serta melakukan isolasi mandiri memang penting, tapi kali ini Mbak You mengingatkan masyarakat untuk lebih prihatin menggunakan uang.
Pasalnya, mulai sekarang lebih baik berhemat jika suatu hari ada sesuatu yang tudak diperdiksi.
"Jaga kesehatan, jaga keuangan, jangan melakukan aktivitas yang tidak perlu, karena kita perlu menghemat energi untuk menghemat uang," ungkap Mbak You.
Mbak You bahkan telah mempersiapkan singkong dan ubi jika suatu saat beras langka.
"Saya sendiri menyarankan ke saudara saya untuk sedia singkong atau ubi atau kentang, untuk persediaan nanti kita susah untuk cari beras," ungkapnya.
Selain itu, Mbak You juga memprediksi bahwa gas elpiji juga akan langka.
"Saya sedia juga kompor listrik, karena saat susah cari gasnya saya ada kompor listrik, kalau nanti tidak ada listriknya, kita sedia kayu untuk bahan bakar," tuturnya.
Walaupun demikian, Mbak You meminta masyarakat agar tidak cemas karena jika ada kelangkaan, alam masih memiliki banyak cadangan makanan.
"Tidak usah cemas, tidak usah kebingungan, insyaAllah Tuhan menciptakan dunia ini sangat kaya," ungkapnya.
Selain itu, Mbak You juga berpesan untuk selalu menjaga kesehatan diri dan selalu waspada.
"Tetep jaga kesehatan, jaga diri dan jaga situasi, tetap waspada," pungkasnya.
(*)