Namun, penting untuk diingat bahwa faktor risiko tidak hanya empat hal tersebut. Kesehatan kardiovaskular yang buruk juga bisa dialami oleh orang-orang yang tampaknya paling sehat.
Pada bulan Februari 2017, misalnya, pelatih kebugaran selebriti Bob Harper, yang dikenal karena melatih individu melalui acara penurunan berat badan di The Biggest Loser NBC, menderita serangan jantung dan mengalami serangan jantung di sebuah gym di Manhattan.
Harper yang tahun ini berusia 54 tahun mengatakan kepada the Daily Beast bahwa ia sama sekali tidak mengingat hari di mana serangan jantung tersebut terjadi.
Baca Juga: Waspada! Suka Begadang Jadi Penyebab Serangan Jantung Tak Terduga
Ia hanya ingat datang ke gym dengan rasa pusing. Hal yang diingatnya hanyalah bangun dari koma setelah dua hari di rumah sakit.
"Saat itu aku merasa sangat bingung. Aku tidak tahu apa yang terjadi dan ketika orang-orang mengatakan apa yang terjadi, aku tidak percaya. Aku malu dan sangat bingung, bagaimana bisa aku mengalami serangan jantung?" katanya.
Serangan jantung yang dialami Harper disebabkan oleh peningkatan level lp(a) atau lipoprotein(a), level kolesterol yang bisa meningkatkan risiko serangan jantung.
Baca Juga: Ashraf Sinclair dan 5 Artis Ini Tutup Usia karena Serangan Jantung
Kata Osborne, kondisi tersebut memang bisa saja tidak diketahui karena tidak muncul pada pemeriksaan kolesterol rutin oleh dokter.
Dengan kata lain, kita harus meminta pemeriksaan itu secara khusus pada dokter.
Masalahnya, banyak orang, terutama kaum muda dan mereka yang tampak sehat, tidak diperiksa untuk kelainan-kelainan semacam ini karena tidak merasa khawatir dengan kesehatan kardiovaskular mereka atau karena dokter pemeriksa tidak berpikir mereka perlu diuji.