GridStar.ID - Kanker usus besar atau kanker kolorektal disebabkan oleh pertumbuhan sel yang tidak normal.
Duduki peringkat ke-2 terbanyak, kanker usus besar paling banyak diderita pria.
Kementerian Kesehatan mengatakan, pengidap kanker kolorektal terus meningkat seiring perubahan gaya hidup masyarakat.
Berikut penjelasan mengenai gejala, deteksi dini, dan cara mencegah kanker usus besar.
Gejala kanker usus besar
Melansir Medical News Today, kanker yang menyerang bagian usus besar dan rektum ini awalnya muncul dari pertumbuhan sel tidak ganas (adenoma).
Sel tersebut semula berbentuk polip yang dapat diangkat.
Namun, saat dibiarkan tidak tertangani, sel tersebut berpotensi berkembang menjadi kanker.
Melansir Kompas.com, ketika polip sudah berubah ganas, biasanya muncul gejala kanker usus besar antara lain:
Berdarah saat buang air besar.
Diare dan sembelit tanpa sebab, berlangsung lebih dari enam minggu.
Merasakan buang air besar yang tidak tuntas
Penurunan berat badan dengan cepat tanpa sebab
Rasa sakit atau kram di perut
Kanker usus besar dapat dideteksi sejak dini dengan kolonoskopi.
Anda disarankan untuk menjalani kolonoskopi setidaknya 10 tahun sekali.
Selain itu, setahun sekali Anda disarankan untuk pemeriksaan colok dubur, cek kadar CEA (pertanda tumor) dalam darah, dan tes feses.
Tujuannya untuk mendeteksi adanya polip sejak dini.
Agar, pertumbuhan sel abnormal bisa ditanggulangi sebelum menjadi kanker.
Faktor risiko yang bisa dikendalikan yakni menjaga gaya hidup sehat dan pola makan bergizi seimbang, antara lain:
Konsumsi buah dan sayur yang kaya serat, batasi makanan tinggi lemak.
Setop merokok dan hindari minum alkohol.
Rutin berolahraga.
Dengan mengupayakan cara pencegahan tersebut, risiko terserang kanker usus besar bisa diminimalkan
.(*)