GridStar.ID - Virus corona yang terjadi di seluruh dunia masih menjadi momok yang menakutkan bagi banyak orang.
Terlebih lagi virus ini juga telah merenggut ribuan nyawa dan menginfeksi jutaan orang.
Hingga saat ini, orang tua lebih banyak terserang virus ini dibandingkan dengan anak muda.
Namun, bukan berarti meeka yang berusia muda tak bisa terinfeksi, beberapa faktor ini juga membuat seseorang rentan terkena covid-19.
Salah satu di antaranya adalah pria yang mengalami obesitas.
Dalam studi baru yang dilakukan para peneliti, virus corona lebih mungkin membunuh pria dan obesitas, seperti melansir dari South China Morning Post (SCMP), Sabtu (02/05).
Para peneliti di Inggris menemukan pria dan orang gemuk cenderung lebih sedikit yang mampu bertahan hidup dari Covid-19.
Studi ini menunjukkan laki-laki atau memiliki obesitas adalah faktor signifikan yang terkait dengan kematian akibat Covid-19 di rumah sakit di Inggris.
Suatu studi yang tidak ditemukan di China, saat wabah virus corona, SARS-CoV-2 mewabah untuk pertama kalinya.
Obesitas pada orang dewasa di Inggris pada tahun 2016 tercatat terjadi pada 6,6 persen, namun pada tahun 2017 jumlahnya meningkat menjadi 29 persen.
"Mereka yang memiliki hasil yang buruk kebanyakan berusia lanjut, pria dan obesitas," ungkap peneliti dalam makalah yang belum ditinjau secara peer-review.
Peningkatan keparahan penyakit Covid-19 pada pasien pria terlihat pada semua usia.
Menurut makalah yang diterbitkan di medRix.org, meskipun angka kematian lebih mungkin terjadi pada orang lanjut usia, namun sebagian pasien yang dirawat di rumah sakit memiliki gejala Covid-19, mungkin tidak akan meninggal.
Peneliti meyakini lebih banyak orang gemuk yang meninggal dibandingkan kelompok berisiko lainnya.
Beberapa faktor penyebabnya kemungkinan fungsi paru-paru telah berkurang dan lebih banyak peradangan pada jaringan adiposa, jaringan lemak yang ditemukan di bawah kulit dan sekitar organ vital.
Faktor ini yang kemudian dapat berkontribusi pada terjadinya badai sitokin yang memunculkan reaksi berlebihan pada imunitas atau sistem kekebalan tubuh yang pada akhirnya mengancam jiwa.
Lebih dari 178.000 orang di Inggris terinfeksi virus corona baru, SARS-CoV-2, dan telah menewaskan hampir 28.000 orang.
Penelitian ini dimotori oleh para profesor di Edinburgh University, Liverpoll University dan Imperial College London yang didasarkan pada data dari hampir 17.000 pasien positif Covid-19 di 166 rumah sakit di Inggris antara 6 Februari hingga 18 April 2020.
Kelompok yang diteliti tersebut mewakili 15 persen dari semua orang yang telah dites positif covid-19 di Inggris dan 28 persen dari rawat inap di rumah sakit.
Lebih dari setengah jumlah pasien tersebut memiliki komorbiditas seperti penyakit jantung kronis, diabetes dan penyakit paru kronis non-asma.
Diketahui dari makalah penelitian ini, sepertiga pasien telah meninggal, sementara 17 persen terus menerima perawatan sejak tanggal pelaporan dan setengah lainnya telah dipulangkan.
Studi ini mendeskripsikan secara rinci sebagai kasus Covid-19 terbesar di Eropa dan di luar China, di mana pusat pandemi virus corona ini berawal.
"Penelitian ini memberikan gambaran tentang penyakit dan faktor risiko Covid-19. Selain itu akan mendukung sejumlah besar penelitian (termasuk virus corona baru)," kata Peter Openshaw, profesor Experimental Medicine di Imperial College London. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulStudi Covid-19: Virus Corona Lebih Rentan Infeksi Pria dan Obesitas