Disebutkan bahwa ada kemungkinan nenek moyang pada masa lalu mengakui manfaat puasa, seperti halnya puasa selama bulan Ramadhan yang dijalankan umat Muslim, dan puasa yang ada di agama lain.
Baru-baru ini melansir Kompas.com, Dr Amir Khan menuliskan, sebuah penelitian menunjukkan puasa mempunyai efek menguntungkan pada sistem kekebalan tubuh.
Puasa dianggap menempatkan tubuh menjadi hemat energi karena kurangnya nutrisi yang masuk.
Dalam upaya untuk menghemat energi, tubuh mendaur ulang banyak sel kekebalan yang lama atau rusak, kemudian terbentuk sel-sel kekebalan yang lebih sehat saat puasa berakhir.
Sel-sel baru ini lebih cepat dan lebih efisien dalam memerangi infeksi sehingga kekebalan secara keseluruhan meningkat.
Studi tidak melihat secara spesifik puasa yang terjadi di bulan Ramadhan.
Akan tetapi, penelitian lainnya menunjukkan bahwa puasa Ramadhan mempunyai manfaat kesehatan yang sebanding dengan jenis puasa lainnya.
Seseorang tetap harus menerapkan pola makan sehat selama bulan puasa.
Mengonsumsi makanan yang digoreng selama berbuka puasa tidak akan membantu sistem kekebalan tubuh.