GridStar.ID-Viu merilis serial original terbarunya bertajuk Pretty Little Liars.
Serial ini diadaptasi langsung dari serial ikonik Warner Bros berjudul sama yang sukses besar di Hollywood.
Kisah misteri versi Indonesia ini sama dengan Pretty Little Liars. Pembedanya hanya pada para pemain yang memainkan karakternya.
Baca Juga: 3 Drama Korea Pilihan yang Bisa Dinikmati di Akhir Pekan untuk Temani Hari di Rumah Aja Selama PSBB
Serial Pretty Little Liars versi Indonesia dibintangi Yuki Kato, Anya Geraldine dan Valerie Thomas, Eyka Fahrana serta Shindy Huang.
Anya Geraldine menjadi Hanna, Eyka Farhana sebagai Ema, Valerie Thomas adalah Sabrina, Shindy Huang sebagai Aria, dan Yuki Kato sebagai Alissa.
Lima artis cantik itu memerankan lima mahasiswi yang menjadi satu geng di kota fiksi bernama Amerta.
Cerita Pretty Little Liars versi Indonesia fokus pada 4 mahasiswa tergabung dalam geng, yakni Aria, Sabrina, Hanna dan Ema. Kelompok itu goyah saat Alissa, pemimpin mereka, hilang.
Gadis-gadis itu kembali bersatu saat menghadapi bahaya ketika menerima pesan dari sosok misterius yang dikenal sebagai A yang mengancam akan mengungkap rahasia terkelam mereka.
Para pemain pun menceritakan hal menarik yang mereka rasakan saat berakting di Pretty Little Liars dalam press conference online di kanal YouTube Viu Indonesia, Rabu (22/04).
Berikut ulasannya:
1. Yuki Kato kesulitan perankan Alissa
Artis peran Yuki Kato mengaku menghadapi kesulitan saat memerankan tokoh Alissa dalam serial Pretty Little Liars versi Indonesia.
"Seperti yang aku pikirkan, dia perempuan yang alpha, licik, dan manipulatif. Aku tidak berpikir aku punya kesamaan dengan Alissa," kata Yuki.
"Aku sendiri merasa kesulitan untuk mengenal sebenarnya dia seperti apa. Aku sedikit kesulitan untuk memerankan Alisa," sambungnya.
Untuk mendalami perannya itu, Yuki kembali menyaksikan dua musim serial Pretty Little Liars versi aslinya.
"Sebelum aku memerankannya, aku menonton lagi serial aslinya musim pertama hingga musim kedua dan aku mencoba memahami Alissa dari Allison," ucap Yuki.
2. Pesan cyberbullying dan persahabatan Valerie Thomas
Valerie mengatakan, serial yang disutradarai Emil Meradi ini memiliki pesan besar tentang persahabatan dan perundungan di media sosial atau cyberbullying.
"Aku pikir saat ini sangat penting untuk bisa membicarakan dan bicara pada orang lain mengenai hal itu," kata Valerie.
Putri aktor Jeremy Thomas ini menjelaskan, dua tema besar yang diusung dalam serial ini memberikan gambaran bagaimana persahabatan bisa menjadi kekuatan untuk melawan perundungan.
"Dalam serial ini, cyberbullying dan persahabatan jadi tema besar. Dua hal itu adalah dua hal yang menjadi pembicaraan dalam narasi pemberdayaan perempuan," tutur Valerie.
Serial itu menggambarkan persahabatan dengan memberdayakan sesama serta cyberbullying yang masih sering terjadi.
Valerie berperan sebagai Sabrina, satu dari empat remaja yang mendapat teror dari sosok bernama A setelah hilangnya sang ketua geng, Alissa secara misterius.
3. Perubahan Anya Geraldine
Selebgram dan artis peran Anya Geraldine berperan sebagai Hanna dalam Pretty Little Liars versi Indonesia
"Hanna adalah karakter yang sangat baik dan sebenarnya sangat lembut di dalam hatinya. Ia ingin dicintai oleh orang-orang di sekitarnya," kata Anya.
Hanna merupakan gadis pemalu karena fisiknya. Namun Alissa mengajarkan kepadaya untuk menjadi lebih berani.
"Dia kemudian menjadi yang populer dan berpengaruh dalam gengnya. Tapi dia tidak terlalu bossy dan queenbee seperti Alissa," lanjutnya.
4. Yuki Kato terbebani
Yuki Kato, yang berperan sebagai Alissa, mengaku merasa terbebani saat dipercaya bermain dalam Pretty Little Liars, yang merupakan film seri sukses di Hollywood.
"Betul, Pretty Little Liars ini ikonik jadi kita merasa ada suatu beban yang dibawakan dan kita harus deliver dengan apik," kata Yuki Kato.
Yuki mengaku berusaha tetap menyuguhkan budaya ketimuran dalam Pretty Little Liars versi Indonesia ini.
"Tapi aku pribadi enggak mau menghilangkan isunya. Bagaimana nih remaja di timur nih kan beda pasti sama di barat. Aku enggak mau ngilangin itu," ucap Yuki.
Yuki merasa beruntung mendapat keleluasaan mengembangkan karakter Alissa dari sang sutradara, Emil Heradi. (*)