Jenazah hanya diantar tak lebih dari sepuluh orang termasuk kakek, nenek, dan kedua orangtuanya.
Tidak nampak batang hidung mantan-mantan suaminya.
Kisah hidupnya yang ditulis Lingga Wisjnu, berjudul 'Rahasia Hidup R. A. Titin Sumarni', dapat menjadi pelajaran bagi kita semua. (*)