“Jika kita benar-benar positif, kita diharapkan bekerja selama kita tidak menunjukkan gejala. Namun kami tidak dapat diuji kecuali kami menunjukkan gejala, ”katanya.
"Mereka tidak ingin menguji kita karena, pada tingkat yang kita ketahui, kita semua mungkin sakit dan kita tidak mengetahuinya."
"Kami menggunakan alat pelindung diri yang tidak masuk akal," kata perawat itu.
Dia mengatakan mereka diberi "satu masker sekali pakai dan satu hazmat sekali pakai yang harus kita tanda tangani, yang diharapkan akan digunakan untuk lima shift 12 jam sebelum mereka akan diganti."
Perawat tersebut sangat terbayang-bayang foto korban Covid-19 yang diambilnya.
"Mungkin sebagai seorang Yahudi saya mengaitkannya dengan semua rekaman Holocaust (pembantaian) karena itu satu-satunya titik referensi saya untuk citra manusia seperti itu," katanya. (*)