“Sebelum karantina, hidup kami sederhana namun bahagia, istri saya adalah seroang perawat di IGD dan saya pembuat film.
Pada pertengahan Desember istri saya mulai khawatir, dia mengatakan ada peningkatan jumlah pasien dengan gejala yang sama,” kata pria itu.
Meski begitu, sang pria tahu istrinya tidak akan meninggalkan pasien-pasiennya di rumah sakit.
“Dia bilang dia sangat cemas dan tidak ingin pergi bekerja,” ujar pria itu.
“Oh berhenti merekam! Saya tidak mood pergi bekerja,” kata sang istri sambil sibuk memasak di dapur.
“Tapi dia akan tetap mengenakan seragamnya, jadi saya tahu, dia tidak akan meninggalkan pasiennya,” lanjut pria itu.
Kekhawatiran itu akhirnya tiba, sang istri mengabarkan bahwa dirinya telah terjangkit virus corona.
“Dia menelpon saya pada pukul 08.50 pergi dan berkata ‘saya terinfeksi’ saya langsung tahu apa yang dia maksud.
Hari ini kami diberitahu bahwa dia telah positif terinfeksi, saya tidak tahu apakah saya harus melanjutkan diari ini,” ungkap sang pria.