GridStar.ID - Media sosial sedang digemparkan dengan beredarnya video pelecehan terhadap siswi berseragam putih abu-abu.
Video tak pantas tersebut beredar dan menjadi viral di media sosial khususnya Twitter.
Dalam video tersebut terekam aksi perundungan dan pelecehan seksual yang diduga terjadi di Sulawesi Utara.
Dilansir dari akun Twitter @neng_jeprett, ada seorang warganet yang mengonfirmasi bahwa kejadian tak pantas itu berasal dari Sulawesi Utara.
"Ka, video pelecehan itu bahasanya bahasa kota aku di Sulawesi Utara," tulis warganet yang tidak disebutkan namanya.
Ia juga menambahkan terjemahan dari kata-kata yang ada dalam video tersebut.
Baca Juga: Dokter Boyke Menganalisis Reynhard Sinaga, Biseksual yang juga Tertarik pada Perempuan
"Di video itu ada kata 'kase trei kase trei' yang artinya 'luruskan badannya', terus 'tarek ke atas' artinya 'tarik ke atas', 'bukan depe bh' artinya 'lepas branya'. Dan terakhir cewenya bilang 'tamo bilang ngoni' sambil menangis yang artinya 'aku akan laporkan kalian',"
Pernyataan tersebut dibenarkan oleh seorang warganet lain yang berasal dari Sulawesi.
"yes benar ini, soalnya saya orang Sulawesi. Bahasanya kaya Sulawesi Utara itu," tulis akun Twitter @musrivah.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Sulawesi Utara Mieke Pangkong menyebutkan telah mendapatkan informasi terkait video tersebut.
"Informasi diduga terjadi di wilayah Bolaang Mongondow."
"Saya sudah koordinasi dengan DP3A Kabupaten Bolaang Mongondow, dan mereka masih mengecek lokasi sebenarnya di mana," kata Mieke, seperti yang dilansir dari Kompas.com, Senin (9/3) malam.
Untuk melacak sekolah yang menjadi lokasi kejadian dugaan perundungan dan pelecehan seksual itu, Pemprov Sulawesi Utara menggandeng jajaran polisi.
Senada dengan Mieke, Kepala Dinas Pendidikan Daerah Sulawesi Utara, Grace Punuh, saat ini belum mengetahui sekolah dalam video itu.
Namun, dia sudah meminta pegawainya di seluruh kabupaten dan kota untuk menyelidiki video tersebut.
"Kita akan koordinasi dengan kepala cabang dinas (Kacabdin) Pendidikan di kabupaten dan kota. Mereka lebih tahu wilayah," tandas Grace.
Sementara itu, dilansir dari Tribunnews.com Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak melalui akun Twitter resminya juga langsung memberi tanggapan pada unggahan yang dibagikan sebuah akun di Twitter.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menegaskan akan segera menelusuri video tersebut.
"Halo sahabat perempuan dan anak, terimakasih atas laporannya.
@kpp_pa akan coba menelusuri.
Terkait video tersebut apakah ada informasi tentang lokasi/tempat kejadian?" tulisnya melalui akun Twitter @kpp_pa, Senin (9/3). (*)