"yes benar ini, soalnya saya orang Sulawesi. Bahasanya kaya Sulawesi Utara itu," tulis akun Twitter @musrivah.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Sulawesi Utara Mieke Pangkong menyebutkan telah mendapatkan informasi terkait video tersebut.
"Informasi diduga terjadi di wilayah Bolaang Mongondow."
"Saya sudah koordinasi dengan DP3A Kabupaten Bolaang Mongondow, dan mereka masih mengecek lokasi sebenarnya di mana," kata Mieke, seperti yang dilansir dari Kompas.com, Senin (9/3) malam.
Untuk melacak sekolah yang menjadi lokasi kejadian dugaan perundungan dan pelecehan seksual itu, Pemprov Sulawesi Utara menggandeng jajaran polisi.
Senada dengan Mieke, Kepala Dinas Pendidikan Daerah Sulawesi Utara, Grace Punuh, saat ini belum mengetahui sekolah dalam video itu.
Namun, dia sudah meminta pegawainya di seluruh kabupaten dan kota untuk menyelidiki video tersebut.
"Kita akan koordinasi dengan kepala cabang dinas (Kacabdin) Pendidikan di kabupaten dan kota. Mereka lebih tahu wilayah," tandas Grace.
Sementara itu, dilansir dari Tribunnews.com Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak melalui akun Twitter resminya juga langsung memberi tanggapan pada unggahan yang dibagikan sebuah akun di Twitter.