GridStar.ID - Pangeran Harry kembali mengungkapkan kisah kelamnya yang terjadi di masa lalu.
Kehilangan sang ibu saat masih remaja, membuatnya merasa sangat terpukul.
Bahkan setelah kematian Putri Diana yang terjadi karena kecelakaan, Pangeran Harry harus melakuka terapi selama tujuh tahun.
Belajar dari pengalamannya di masa lalu, Pangeran Harry mengaku tak menyesal keluar dari keluarga kerajaan Inggris dan membawa Meghan dan anaknya, Archie.
Ia tak ingin anak dan istrinya mengalami apa yang dirasakannya saat melewati masa muda.
Pangeran Harry yang hadir menjadi pembicara di KTT ivestasi alternatif JPMorgan di Miami menyampaikan apa yang dialaminya setelah kehilangan Putri Diana.
Adik dari Pangeran William tersebut mengaku menjalani terapi selama bertahun-tahun dan ia merasa terperangkap oleh kehidupan kerajaan.
"Harry memberitahu para hadirin bahwa dia mulai menemui seorang terapis pada usia 28 ketika dia berjuang dengan trauma yang disebabkan oleh kematian ibunya," ungkap seorang sumber.
"Dia bilang dia merasa terjebak sebagai bangsawan meskipun dia mengatakan bahwa hubungan dengan Ratu masih baik-baik saja," sambungnya.
Sumber lain menyatakan bahwa Harry bicara mengenai kesehatan mental, dan adik dari Pangeran William tersebut melakukan terapi selama tiga tahun terakhir untuk mengatasi trauma atas kehilangan sang ibu.
Peristiwa yang terjadi di masa kecilnya itu sangat mempengaruhi Pangeran Harry dan dia telah berbicara pada seorang profesional mengenai kesehatan mentalnya.
Mengenai keputusannya pergi dari keluarga kerajaan adalah sesuatu yang tak disesalinya selam ini.
"Harry juga membahas Megxit, mengatakan sementara itu sangat sulit baginya dan Meghan, dia tidak menyesali keputusan mereka untuk mundur sebagai bangsawan senior karena dia ingin melindungi keluarganya.
Dia tidak ingin Meghan dan putra mereka Archie pergi melalui apa yang dia alami sebagai seorang anak," jelas sumber tersebut. (*)