Tanpa sepengetahuan korban, AS ternyata merekam hubungan intim yang dilakukannya.
Video tersebut menjadi senjatanya untuk memeras para korban.
AS mengancam akan menyebarkan video tersebut ke website jika korban tak memberikan sejumlah uang.
Polisi bahkan menemukan 14 rekaman video dengan perempuan yang berbeda.
Dan perempuan yang ada dalam video merupakan penumpangnya.
3 di antara 14 korban tersebut bahkan dinikahi AS secara siri.
Di antara korban diketahui tengah mengandung usai melakukan perbuatan tersebut.
Mengetahui korbannya hamil, AS masih tega memeras perempuan tersebut dan menghabiskan uang yang ada di ATM-nya.
"Setelah dikasih ATM, enam bulan hilang tidak ada kabar. Kemudian tiba-tiba memberikan pesan singkat melalui WA yang isinya pengancaman," ujar Kapolsek Pademangan Kompol Joko Handono.