Ada 3 Jenis Vaksin Covid-19 yang Digunakan di Indonesia, Kenali Efek Samping yang Akan Dialami Usai Vaksinasi

Sabtu, 17 Juli 2021 | 13:32
iStock

Orang dengan 12 Kondisi Ini Tidak Bisa Mendapatkan Vaksinasi Covid-19

GridStar.ID - Indonesia menggunakan 3 jenis vaksin Covid-19 untuk vaksinasi.

Tiga Jenis vaksin tersebut adalah Vaksin Sinovac, AstraZeneca, dan Sinopharm.

Tiga vaksin itu memiliki beberapa efek samping berbeda, tipe hingga asal dibuatnya.

Baca Juga: Awalnya Akan Dilakukan Pada 12 Juli Lalu, Presiden Jokowi Putuskan Batalkan Vaksinasi Berbayar

Apa saja perbedaan dari ketiga vaksin tersebut?

Berikut ini perbedaan dari vaksin Sinovac, AstraZeneca, dan Sinopharm:

Baca Juga: Harusnya Dimulai Hari Ini, Kimia Farma Tunda Vaksinasi Covid-19 Berbayar, Ini Penyebabnya

1. Vaksin Sinovac

Vaksin yang berasal dari perusahaan China National Pharmaceutical Group ini merupakan vaksin yang dikembangkan dengan teknologi virus yang dilemahkan.

Inactivated virus atau virus utuh dari SARS CoV-2 yang sudah dimatikan dengan proses kimiawi.

Dilansir dari Kompas.com, tujuan dari dibuatan vaksin ini agar memicu sistem kekebalan tubuh terhadap virus tanpa adanya respon penyakit serius.

Tipe vaksin yang materi genetiknya masih akan terdeteksi oleh sistem imun. Kemudian akan membentuk antibodi dan pertahanan terhadap virus SARS-CoV-2.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Berbayar Kimia Farma Mulai Dibuka Pada 12 Juli Mendatang, Ini Cara Daftar, Harga dan Lokasi Vaksinasi

Namun vaksin ini harus diterima beberapa kali dosis untuk membangun respon imun jangka panjang.

Efikasi atau kemanjuran dari vaksin Sinovac atau CoronaVac ini berdasarkan uji klinik fase 3 di Indonesia yaitu sebesar 65,3 persen.

Selain di Indonesia, vaksin Sinovac juga telah diujikan di Turki dan Brasil. Di Turki, efikasi vaksin Covid-19 asal China ini mencapai 91,25 persen, dan di Brasil sebesar 50,4 persen.

Vaksin Sinovac dapat disuntikkan bagi orang yang berusia 12 tahun keatas. Namun diprioritaskan bagi orang dewasa sehat 18-59 tahun serta kelompok lanjut usia diatas 60 tahun.

Efek samping suntikan vaksin Sinovac ini mulai dari efek samping ringan hingga sedang antara lain nyeri bekas suntikan, gatal dan mengantuk.

Baca Juga: Sudah Vaksin Covid-19? Ini Cara Unduh Sertifikat Vaksinasi dan Informasi yang Ada di Dalamnya

2. Vaksin AstraZeneca

Vaksin AstraZeneca adalah salah satu vaksin Covid-19 yang berasal dan dikembangkan oleh perusahaan vaksin asal Inggris bersama ilmuwan di Universiy of Oxford.

Vaksin ini berbasis vaksin vektor adenovirus simpanse. Maksudnya pengembang vaksin mengambil virus yang biasanya menginfeksi simpanse, kemudian memodifikasinya secara genetik untuk menghindari kemungkinan infeksi parah pada manusia.

Virus yang dimodifikasi membawa sebagian dari virus corona Covid-19 yang disebut protein spike.

Bagian yang menonjol seperti paku terlihat di permukaan virus corona SARS-CoV-2.

Baca Juga: Begini Cara Daftar Vaksin Covid-19 untuk 12-17 Tahun di Jakarta

Vaksin yang dikirim ke sel manusia ini akan memicu kekebalan terhadap protein spike, serta menghasilkan antibodi dan sel memori yang mampu mengenali virus yang disebabkan oleh Covid-19.

Efikasi vaksin AstraZeneca untuk melindungi dari Covid-19 adalah sebesar 64,1 persen pada suntikan dosis pertama, dan 70,4 persen setelah suntikan kedua.

Efek samping dari vaksin ini sebagian besarnya adalah reaksi ringan hingga sedang.

Seperti nyeri, gatal, atau memar pada bekas suntikan. Efek samping lainnya juga rasa lelah, mengigil, demam, sakit kepala, mual dan sebagainya.

Orang yang dapat menerima suntikan vaksin disarankan berusia 18-64 tahun, serta direkomendasikan juga diberikan kepada lansia berusia 60 ke atas.

Baca Juga: Meski PKKM Darurat, Begini Cara Daftar Online Vaksin Covid-19

3. Vaksin Sinopharm

Vaksin yang baru masuk izin penggunaan darurat di Indoneisa pada 29 April 2021 ini merupakan vaksin yang dikembangkan di Beijing Bio Institute Biological Product.

Vaksin ini digunakan di Indonesia masuk dalam program vaksin gotong royong yang awalnya akan dibuat menjadi vaksinasi berbayar.

Namun keputusan tersebut ditunda setelah tingginya respon dari masyarakat mengenai vaksinasi berbayar ditengah pandemi tersebut.

Teknologi pengembangan vaksin ini sama seperti vaksin Sinovac yaitu dengan incactivated virus atau virus yang dimatikan.

Baca Juga: Berita Kpop Terbaru, Sunggyu INFINITE Positif Covid-19 Setelah Jalani Vaksinasi

Vaksin Sinopharm ini juga sudah diuji klinik di Uni Emirat Arab dengan menunjukkan kemanjuran atau efikasi sebesar 78 persen pada 42.000 relawan.

Antibodi setelah vaksin akan terbentuk 14 hari setelah vaksin kedua. Vaksin ini juga dapat disuntikkan pada orang yang sudah berusia 18 tahun ke atas.

Efek samping dari Vaksin Sinopharm menunjukkan reaksi ringan seperti bengkak, kemerahan, sakit kepala, diare, nyeri otot, batuk dan lainnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulPerbedaan 3 Vaksin Covid-19 yang Digunakan Indonesia, Asal hingga Efek Sampingnya

Editor : Hinggar

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya