Gejala Covid-19 Baru, Happy Hypoxia Kini Makin Sering Terjadi, Pasien Terlihat Sehat Namun Mendadak Kehilangan Kesadaran hingga Sebabkan Kematian

Sabtu, 05 September 2020 | 07:00
Tribunnews

Gejala Covid-19 Baru, Happy Hypoxia Kini Makin Sering Terjadi, Pasien Terlihat Sehat Namun Mendadak Kehilangan Kesadaran hingga Sebabkan Kematian

GridStar.ID -Beberapa waktu lalu gejala baru virus covid-19 disebut dapat mengakibatkan kematian mendadak.

Tiga pasien covid-19 di Banyumas menurut penuturan Bupati Banyumas Achmad Husein menunjukkan gejala baru tersebut.

Gejala ini disebut happy hypoxia yang tidak memiliki gejala umum pasien corona.

Baca Juga:Bantuan Sosial Hingga Listrik Gratis, 7 Bantuan Ini yang Diberikan Pemerintah Untuk Ringankan Beban Masyarakat di Saat Pandemi

"Orangnya kelihatannya gembira-gembira saja, enggak ada batuk, pilek, panas, tetapi saturasi oksigen yang ada di dalam darah ini lama-lama turun," ujar Husein dilansir dari Kompas.com, Rabu, (19/08).

Ternyata, kasus yang sama tidak hanya terjadi di Banyumas saja, akan tetapi juga terjadi pada pasien di berbagai negara.

Dilansir dari Medicine.net, Hypoxia adalah salah satu kondisi dimana suplai oksigen sangat rendah dan cenderung kurang untuk tubuh.

Baca Juga:Bak Hilang Akal Sehat, Pedagang Ini Nekat Lumuri Wajah Pakai Air Liur Jenazah Covid-19 dan Caci Petugas saat Dijemput Paksa untuk Tes Swab

Happy Hypoxia sendiri bisa mengakibatkan kehilangan kesadaran hingga kematian pada penderita Covid-19.

Jika oksigen dalam darah rendah atau berkurang, seseorang sangat mungkin mengalami sesak napas.

Hal inilah yang bisa mengancam nyawa khususnya untuk pasien Covid-19.

Baca Juga:Tangani Pasien Covid-19 Sejak Awal Pandemi, Perawat Ini Sempat Jalani Isolasi Mandiri Hingga Terkena PHK: Saya Terkena Efisiensi

Ada berbagai gejala yang ditunjukkan dari penderita Covid-19 yang mengalami kondisi Happy Hypoxia, mulai dari yang akut hingga kronis.

Selain itu, intensitas gejalanya juga sangat bervariasi, dari yang ringan hingga berat.

Meski demikian, secara umum gejala Happy Hypoxia yang seringkali terjadi adalah sesak napas, detak jantung cepat dan pernapasan yang cepat.

Baca Juga:Bak Angin Segar Pertanda Berakhirnya Pandemi Corona, 50 Juta Bulk Vaksin Covid-19 Sinovac Siap Diterima Bio Farma Mulai November!

Gejala lainnya meliputi bibir atau bantalan kuku membiru, pernapasan terganggu seperti asma, dan bentuk hemoglobin yang tidak normal.

Kemudian, Happy Hypoxia yang parah bahkan bisa menimbulkan gejala seperti kesulitan berkomunikasi, kebingungan, hingga koma dan kematian.

Kondisi ini bisa saja dialami oleh semua umur, dari anak-anak hingga lansia.

Baca Juga:Usai Pandemi Covid-19 Berakhir, Sosok Ini Sebut Pekerjaan yang Umum Dibutuhkan di Perusahaan Ini akan Hilang, Apa Itu?

Kebanyakan, anak-anak mengalami gejala seperti pernapasan melalui mulut dan air liur yang banyak.

Penyebab kondisi Happy Hypoxia sendiri berasal dari lingkungan dan jaringan pada tubuh.

Masalah pada paru-paru seperti pasien Covid-19 juga bisa menjadi penyebab kondisi Happy Hypoxia.

Baca Juga:Usai Pandemi Covid-19 Berakhir, Sosok Ini Sebut Pekerjaan yang Umum Dibutuhkan di Perusahaan Ini akan Hilang, Apa Itu?

Menurut laporan Medical News Today, penderita Covid-19 dinyatakan megalami Happy Hypoxia jika dilakukan pemeriksaan fisik menggunakan oksimeter.

Selain itu, pemeriksaan yang lebih akurat lagi bisa dilakukan dengan tes fungsi paru.

Jika pasien Covid-19 mengalami kondisi ini, maka disarankan untuk melakukan beberapa pengobatan lebih lanjut.

Baca Juga:Sri Mulyani Blak-blakan Singgung Menteri Baru yang Belum Berpengalaman Tangani Dana Covid-19, Bendahara Negara: Menyiram Uang ke Masyarakat, Tak Seperti Menyiram Toilet!

Kendati banyak pasien Covid-19 yang dilaporkan mengalami kondisi Happy Hypoxia, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut terkait hal ini.

Seperti dilansir dari Kompas.com, Dokter spesialis paru yang juga Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Agus Dwi Susanto, membernarkan bahwa kondisi Happy Hypoxia juga ditemukan pada pasien Covid-19 di Indonesia.

Menurutnya, masih menjadi tanda tanya mengapa pasien Covid-19 masih terlihan normal saat mengalami Happy Hypoxia.

Baca Juga:Ridwan Kamil Masuk Daftar Relawan Suntik Vaksin Covid-19 Buatan Sinovac, sang Gubernur: Kalau Ada Reaksi ya Kami Harus Tanggung Jawab

"Itu masih menjadi tanda tanya para ahli-ahli di dunia. Kenapa pasien oksigennya sudah rendah, kok cenderung tampak biasa-biasa saja," kata Agus.

Meski terlihat biasa saja, pasien dengan Covid-19 yang mengalami Happy Hypoxia bisa tidak tertolong jika tidak segera ditangani.

"Jadi mungkin di awal-awal pasien itu akan kelihatan biasa-biasa saja, tapi kalau dia terjadi happy hipoksia dalam waktu lama dan tidak diberikan terapi oksigen, maka dia akan tiba-tiba terjadi, istilahnya kematian mendadak," kata Agus. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judulApa Itu Happy Hypoxia? Gejala Baru Covid-19: Sebabkan Kematian Mendadak Jika Tak Segera Ditangani

Tag

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari