GridStar.ID- Kepergian ustaz kodang Jefri Al Buchori yang mendadak akibat kecelakan seolah menjadi pukulan berat bagi keluarga Umi Pipik.
Menjanda, Umi Pipik membesarkan seorang diri anak-anaknya dari harta peninggalan suami.
Namun, perihal warisan ini rupanya menjadi polemik sendiri baginya.
Tak ingin difitnah yang tidak-tidak, Umi Pipik akhirnya mengaku telah membagikan harta warisan peninggalan ustaz Jefri Al Buchori kepada anak-anaknya. Ia mengungkapkan bahwa dirinya tak mengambil sepeser pun dari harta mendiang suaminya.
"Warisannya sudah saya bagikan, haknya sudah saya bagikan, dan itu saya tidak mengambil sepeserpun, hanya untuk anak-anak saja," kata Pipik, Sabtu(15/4/2017).
Umi Pipik juga tak sembarangan membagi warisannya. Pipik mengaku ada saksi yang paham soal ahli waris agar semuanya adil.
Motor besar milik Uje juga telah dilelang. Ia mengungkapkan bahwa semuanya sudah didiskusikan bersama dengan anak-anak. Awalnya, Pipik takut motor itu dilelang dan menjadi berhala karena disakralkan.
"Kenapa saya awal-awal nggak mengizinkan, kalau lelang gitu gimana ya. Intinya saya nggak mau motor jadi berhala," ucap Umi Pipik, seperti dikutip oleh Grid.ID.
Hal ini lantaran ia pernah mengalami hal serupa saat bajunya akan dilelang.
"Dari pengalaman saya, saya pernah ceramah di Kalimantan, terus ada yang mau lelang baju saya. Saya nggak bolehin, saya larang, saya nggak mau, karena saya nggak mau baju saya jadi rebutan," ujarnya.
Ia pun tetap mengingatkan putra dan putrinya bahwa segala yang dimiliki manusia adalah titipan Allah SWT.
"Saya selalu ngajarin anak-anak bahwa, kita hidup di dunia ini hanya memiliki iman. Manusia mau punya apa, itu harta juga bukan punya kita, semua milik Allah," ujarnya.
Selain itu, ia juga ajarkan putra dan putrinya untuk belajar dari besi.
"Jadi di sini saya mengajarkan anak-anak seperti besi, kamu lihat besi, besi itu kan mau jadi pisau nggak langsung jadi pisau, dia ditempa, dibakar, dibentuk hingga jadi pisau yang bermanfaat,"tutur Umi Pipik.
Penyesalan di Hari Kematian Uje
Kabar meninggalnya Uje di Tahun 2013 mengejutkan semua orang. Uje saat itu meninggalkan Istri Umi Pipik dan keempat anaknya. Salah satunya adalah Abidzar Al Ghifari.
Saat ini sosok Abidzar mulai dikenal di layar kaca, dia juga mulai beranjak dewasa di umur 20 Tahun.
Abidzar baru menginjak usia 13 tahun saat ayahnya meninggal kecelakaan.
Selang 7 tahun berlalu, ada penyesalan terbesar di hidup Abidzar yang baru diungkap setelah kepergian ayahnya, Ustaz Jefri Al Buchori. Penyesalan itu pun kerap dia rasakan hingga saat ini.
Semakin terasa dikala dia sama sekali tidak pernah bermimpi tentang almarhum ayahnya itu. Cerita soal perasaan bersalah Abidzar dia ungkapkan melalui YouTube Alfy Alfandy.
Disitu dia tak berhenti menyalahkan dirinya sendiri. Seolah menyiratkan jika dapat memutar ulang waktu, Abidzar menyesal seandainya waktu itu ia tidak memaksakan sesuatu itu, mungkin saja Uje masih ada hingga kini.
Dikutip dari Tribunnewsbogor.com, anak kedua Ustaz Jefri Al Buchori, Abidzar merasa menyesal ketika menceritakan kembali detik-detik terakhir sebelum kepergian sang ayah.
Ustaz Jefri Al Buchori meninggal dunia pada tanggal 26 April 2013.
Diakui Abidzar, selama 7 tahun sang ayah wafat, ia tak pernah sekalipun bermimpi soal Uje.
"Di situ Abi (Abidzar) merasa iri. Kenapa nggak dilihatin, dimimpiin aja nggak pernah." bongkar Abidzar di Youtube Alfy Alfandy.
Anak kedua Uje ini merasa sebab dirinya tak pernah didatangi sang ayah adalah karena ia merasa menjadi penyebab kecelakan Ustaz Jefri Al Buchori.
Ketika itu, Abidzar yang masih duduk di bangku SD ingin sekali beli sepatu yang diimpikannya.
Saking cintanya kepada sang anak, Ustaz Jefri Al Buchori tetap nekat mengantarkan Abidzar dan Ummi Pipik untuk membeli sepatu tersebut.
Setelah mengantarkan Ummi Pipik dan Abidzar ke PIM, Uje pun meminta izin untuk motoran pakai motor gede kesayanganya.
Umi Pipik sempat melarang Uje, karena saat itu sang suami sedang tidak enak badan, karena Uje memaksa, Umi Pipik pun dengan berat hati mengizinkannya.
"Jam 8 itu aku masih SD lagi demen banget sepatu futsal, maksa ke Abi (read: Ustaz Jefri Al Buchori) untuk beli, akhirnya Abi 'Yaudah sana sama Ummi ke PIM'.
"Di PIM Ummi ditelepon Abi izin mau motoran. Sama umi sempat dilarang karena kan juga lagi nggak enak badan. Abi maksa," ucap Abidzar.
"Aku juga ngerasa nyalahin diri sendiri, Nih seandainya gue gak maksain beli sepatu gue masih bisa ikut almarhum. Setidaknya gue bisa larang naik motor."
"Paling nggak gue ikut. Kalau gue ikut pasti Bokap kan mikir di rumah aja ah'", tambahnya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor dengan judul:7 Tahun Ustaz Jefri Al Buchori Wafat, Abidzar Merasa Menyesal Karena Ini: Andai Gue Gak Maksain