GridStar.ID - Celana dalam menjadi pelindung yang penting bagi perempuan.Kebutuhan perempuan ini telah bertransformasi menjadi produk fesyen.Gaya fesyen celana dalam pun mulai beragam dan unik.
Baca Juga: New Normal Ada di Depan Mata, Orang Tua Miliki Sejumlah Tantangan di Masa Pandemi Covid-19 dalam Pengasuhan Anak, Kemen PPPA Berikan Tips Untuk HadapinyaLain halnya dengan negara Inggris yang memiliki tradisi berbeda.Perempuan Inggris ternyata sudah 19 abad memiliki tradisi tak mengenakan celana dalam.Hal ini beralasan tentunya seperti halnya perempuan tak mengenakan bra ketika dalam rumah untuk kesehatan.
Melansir gridpop.id, Sebelum menghujat dan memberikan label jorok, kalian patut tahu alasannya.Hal ini diungkapkan dalam penelusuran Lucy Adlington dalam sebuah jurnal sejarah berjudul The Story of the Clothes We Wear.Dalam jurnal tersebut, Ratu Inggris, Queen Elizabeth 1 hanya memiliki sepasang pakaian dan celana dalam.
Baca Juga: Belum Sah Sudah Bahas Malam Pertama, Ruben Onsu Bakal Beri Ramuan Ini Agar Ivan Gunawan Kuat di Ranjang, Ayu Ting Ting Malah Bingung: Apa Sih Maksudnya?Sepasang celana dalam itu bahkan tidak pernah Ratu Elizabeth 1 kenakan sampai wafat dan dimakamkan.“Di Inggris, kebiasaan tidak memakai pakaian dalam berlangsung cukup lama,""Bahkan sampai 19 abad sehingga menjadi tradisi yang turun temurun,” ujar Lucy, seperti yang dilansir dari laman Cosmopolitan UK.
Beberapa jenis pakaian dalam bahkan dirancang dalam bentuk celana pria.Sehingga, perempuan Inggris tidak mengenal bentuk celana dalam segitiga atau seperti jenis thong yang banyak dikenakan perempuan jaman sekarang.Mereka hanya menggunakan korset di balik gaun atau dress mereka saja.
Baca Juga: Miss Indonesia 2020 Pricilia Carla Yules Buka-bukaan Bongkar Tips Menjaga Kecantikan Diri Mulai Dari Olahraga Harian hingga Skincare Rutin Ala CarlaModel celana dalam mirip milik pria ini mematahkan konsepsi gender yang ada di Inggris.Selain itu, ada keyakinan lainnya bahwa model celana dalam pria yang dikenakan perempuan Inggris tidak higienis untuk suhu dan kesehatan organ kewanitaan.Ini yang seringkali memunculkan persepsi jika memakai pakaian dalam bagi perempuan Inggris dianggap berlebihan dan tidak dibutuhkan.Menariknya, konsep ini pun mempengaruhi para perempuan di Perancis. (*)