Gaji Fantastis hingga 80 Juta Sebulan dengan Tunjangan Pemerintah yang Gratiskan Banyak Kebutuhan, Penduduk Swiss Malah Susah Jadi Orang Kaya, kok Bisa? Ini Sebabnya!

Selasa, 23 Juni 2020 | 17:02
Kompas.com

(Ilustrasi) Gaji Fantastis hingga 80 Juta Sebulan dengan Tunjangan Pemerintah yang Gratiskan Banyak Kebutuhan, Penduduk Swiss Malah Susah Jadi Orang Kaya, kok Bisa? Ini Sebabnya!

GridStar.ID -Penduduk negara satu ini disebut-sebut sangat makmur.

Bahkan, rata-rata gaji per bulan penduduknya disebut mencapai angka Rp84 juta, fantastis bukan?

Namun, siapa sangka, rata-rata penduduknya bukanlah orang kaya yang hidup serba glamor, negara mana ya?

Baca Juga: Gajinya Tetap Utuh di Saat Pandemi Covid-19, Pejabat Pemerintah Ini Malah Mengaku Frustasi: Saya Mencoba untuk Tak Menerima Gaji Saya Secara Penuh

Tinggal di daerah yang dinobatkan sebagai negara terkaya faktanya tidak membuat masyarakat Swiss ikut menjadi kaya pula.

Meskipun tak kaya, penduduk Swiss adalah masyarakat yang teramat-sangat sejahtera.

Antara kaya raya dan sejahtera, banyak perbedaannya.

Baca Juga: Anak Dibunuh Ayah Tiri hingga Kakek Korban Sempat Lihat Terduga Pelaku Ingin Cekik Istrinya Sendiri, Ibu 2 Bocah Malang Itu Hanya Bisa Meratap: Aku Tak Punya Apa-Apa Lagi

Contoh, seorang sarjana S1 lulusan dari universitas (jalur sains) atau Fach-hochschule (jalur politeknik) ketika memasuki dunia kerja akan mendapatkan gaji sekitar CHF6.000-an (Rp84 juta) per bulan.

Banyakkah jumlah itu? Jika gaji itu dipakai untuk hidup di Indonesia pastilah banyak sekali.

Tetapi, jumlah itu sangat pas-pasan untuk hidup di Swiss.

Baca Juga: Angin Segar bagi ASN Indonesia, Gaji ke-13 PNS dan TNI-Polri Bakal Cair Tanggal Ini, Bersamaan dengan Dana Pensiunan, Simak Besaran yang Akan Diterima

Apalagi jika karyawan sarjana tadi sudah beristri dengan dua anak.

Pasti ia menjadi sangat kekurangan.

Biaya hidup di Swiss teramat tinggi, sehingga gaji sebesar itu terasa pas-pasan, contoh untuk sewa rumah.

Baca Juga: Belum Bisa Nikmati Gaji Rp 66 Juta sebagai Anggota Dewan, Mulan Jameela Justru Kelimpungan Dituntut Rp 10 Miliar oleh Sosok Ini

Di Swiss, seperti juga di Jerman, semua ukuran rumah diukur sesuai takaran layak kemanusiaan.

Dengan standar menurut hukum setempat yang memang harus dipatuhi, harga sewa rumah ukuran 80-100 m2 adalah CHF2.000 per bulan (Rp28 juta)

Sebagai keluarga yang hidup di negara dengan kesejahteraan tinggi, keluarga itu juga harus membayar asuransi kesehatan, asuransi jiwa, dan dana pensiun bagi (jaminan hari tua) di hari tua.

Baca Juga: Resmi Disetujui Jokowi, Mulai Januari 2021 Gaji PNS Akan Dipotong 2,5 Persen Per Bulan Guna Bayar Iuran Tapera, Apa Itu?

Satu keluarga inti dengan empat kepala, harus keluar sekitar CHF1.200 (Rp 16,8 juta) per bulan.

Sisa gaji dipakai untuk hidup sehari-hari.

Contoh harga bensin setara Pertamax CHF1,5 (Rp21.000) per liter.

Baca Juga: 38 Bisnis Karaokenya Terancam Gulung Tikar, Ahmad Dhani Pusing Tujuh Keliling Jika Wabah Virus Corona di Tanah Air Belum Berakhir hingga Agustus: Bubar Semua, Kita Nggak Bisa Gaji Pegawai!

Makan siang di rumah makan biasa CHF 20 (Rp280.000) per orang.

Sebotol air mineral 600 ml Rp 30.000.

Tarif kereta api cepat kelas dua berjarak 150 Km CHF 56 (sekitar Rp 800.000) sekali jalan dan seterusnya.

Baca Juga: Bak Angin Segar, PNS Masih Ada Harapan Gaji ke-13 Cair Lebih Besar dari THR di Tengah Wabah Corona, Stafsus Kemenkeu Beri Keterangan!

Berbeda dengan orang-orang yang sudah menduduki jabatan tertentu misalnya manajer, guru besar di universitas, atau kelas menengah lain yang pendapatannya bisa 3-4 kali lipat dari karyawan tadi.

Namun meski gajinya lebih tinggi, masyarakat kelas menengah itu juga tidak kaya-raya, karena pajak yang luar biasa tingginya.

Semakin tinggi gaji, pajaknya pun semakin besar.

Baca Juga: Kabar Gembira Bagi PNS, Gaji ke-13 ASN Bakal Lebih Besar dari THR dan Soal Kepastian Pencairan Akan Dibahas di Bulan ini!

Menariknya, meski kondisi ekonominya pas-pasan, seorang karyawan biasa tidak akan kekurangan.

Sebab, negara melalui Gemeinde atau kantor pemerintah kota akan memfasilitasisang karyawan tadi habis-habisan dari hasil pajak orang-orang yang bergaji 4-5 kali dari dia.

Ada tunjangan anak, tunjangan sosial, dan lain-lain.

Baca Juga: Rela Tinggalkan Jabatan Penting dan Gaji Rp 50 Juta Per Bulan, Seorang Bos TV Pilih Jadi Karyawan Raffi Ahmad, Billy Syahputra Bongkar Rahasia Dapur Rans Entertainment: Ngomong Apa Adanya Aja!

Hidup mereka menjadi bergairah, bahkan keluarga itu bisa menikmati liburan.

Di Swiss, produktivitas SDM dipacu dengan gaji.

Semakin tinggi gajinya, kelak pensiun yang didapatkan pun akan tinggi.

Baca Juga: Dikira Hidupnya Mujur Gegara Anak Presiden, Kaesang Ditantang Tukar Nasib Jadi Pengangguran, Netizen Ketakutan saat Ditanggapi Serius: Mau Ambil Gaji Saya Silahkan!

Semua warga (tak peduli PNS, karyawan swasta, maupun petani) semua akan menerima tunjangan sosial-kesejahteraan di hari tua.

Besar tunjangan bernama AHV yang diambil dari pajak itu sekitar CHF2.500 per bulan.

Bagi yang memiliki gaji, dana pensiun dari pemerintah pasti di atas AHV.

Baca Juga: Dibayar Besar Sekali Penggal Kepala, Algojo di Arab Saudi Mendapat Gaji Layak dan Tunjangan Tebaik dari Pemerintah, Pria Ini Mengaku Tak Masalahkan Bayaran: Saya Bangga Lakukan Pekerjaan Tuhan!

Dengan uang tersebut, minimum seseorang bisa bertahan hidup walau pas-pasan.

Tetapi, negara via pemerintah daerah akan memberikan tunjangan lain (sesuai kemampuan pemerintah daerah), hingga seseorang tetap bisa hidup layak pada akhirnya.

Jangan lupa, di Swiss kita bersekolah sejak SD sampai S1, S2, S3 sekalipun semua gratis.

Baca Juga: Pecah Tangis Sarwendah Saat Tahu Kelakuan Ruben Onsu yang Banting Setir Jualan Online demi Bisa Gaji Pegawai, Terungkap Fakta Memilukan di Baliknya!

Kita ingin meraih tiga kali doktor pun, tidak akan keluar biaya sepeser pun.

Jadi sebenarnya orang Swiss tidak kaya raya, melainkan hidupnya sejahtera.

Sebab, setiap individu, swasta dan negara bekerja bahu-membahu menegakkan kesejahteraan.

Mereka tidak hidup dalam kemewahan ala selebritas kaya raya.(*)

Artikel ini pernah tayang di Intisari dengan judulGaji Rp84 juta/Bulan Tapi Tidak Bisa Kaya, Itulah Fakta Rakyat Swiss

Tag

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber Intisari