GridStar.ID - Sampai saat ini virus corona masih menjadi momok yang menakutkan bagi banyak orang.
Pemerintah juga masih menerapkan berbagai macam cara untuk bisa mengurangi penyebaran virus ini.
Pembatasan yang dilakukan juga telah menghambat perekonomian banyak lapisan masyarakat.
Terutama bagi rakyat kecil yang mengandalkan dari penghasilan harian.
Bantuan sosial pun diberikan oleh pemerintah untuk menggenjot ekonomi dari masyarakat.
Awalnya bantuan ini diberikan selama 3 bulan, mulai dari April hingga Juni.
Kabar baiknya, kini Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan bahwa Bantuan Sosial bagi warga yang terdampak Covid-19 ini akan diperpanjang hingga Desember 2020 mendatang.
Jadi untuk ( bansos) Jabodetabek, sekarang akan sampai Desember," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani usai rapat kabinet terbatas bersama Presiden Jokowi, Rabu (3/6/2020).
"Namun, mulai Juli hingga Desember (nilai) manfaatnya akan turun dari Rp 600.000 menjadi Rp 300.000 per bulan," lanjut dia.
Diketahui bansos yang dibagika di wilayah Jabodetabek berupa sembako.
Kini warga yang terdampak Covid-19 di Jabodetabek akan menerima paket sembako senilai Rp 300 ribu per bulannya.
Tak hanya di wilayah Jabodetabek, perpanjangan ini juga berlaku untuk warga di luar wilayah tersebut.
Warga akan menerima bansos dalam bentuk uang tunai.
Jika sebelumnya mereka mendapat bantuan sebesar Rp. 600 ribu kini akan turun menjadi Rp. 300 ribu.
Penyaluran ini akan ditransferkan ke nama dan akun sesuai dengan data di Kemensos atau bekerjasama dengan Pemda.
Untuk bantuan langsung tunai dana desa akan diperpanjang hingga September mendatang.
Penerima bansos ini didominasi oleh para petani, peternak, dan pekebun yang jumlahnya mencapai 18,4 juta orang.
Tak hanya itu, ada juga pedagang dan pekerja sektor swasta sebanyak 4,2 juta orang, pekerja bangunan sebanyak 3,4 orang, pekerja pabrik 3,3 juta orang, sopi dan pekerja komunikasi sebanyak 1,3 juta orang dan nelayan hampir 900 ribu orang.
Menurut Sri Mulyani cara ini dilakukan pemerintah agar daya beli masyarakat tidak turun karena pandemi Covid-19. (*)