Diam-diam Jepang Sudah Mulai New Normal, Warga Rama-ramai Keluar Rumah: Aku Masih Agak Khawatir

Jumat, 29 Mei 2020 | 17:15
KOMPAS.COM

Jepang sudah memulai dengan new normal, namun warga masih khawatir dengan virus corona.

GridStar.ID – Dunia mulai bersiap menghadapi new normal, salah satunya Jepang.

Bahkan Negeri Matahari Terbit itu diam-diam sudah mulai new normal, warganya tampak ramai-ramai keluar rumah.

Meski begitu, masih banyak juga yang agak khawatir dengan kondisi sekarang.

Baca Juga: Selama Social Distancing Wabah Corona, Jepang Kalang-kabut dengan Ledakan Angka Kehamilan Siswa SMP dan SMA

Seperti dilansir Kompas.com dari Reuters, Jepang dikabarkan telah melewati keadaan darurat virus corona atau Covid-19.

Perdana Menteri Shinzo Abe mencabut keadaan darurat di ibu kota dan empat prefektur pada Senin (25/5).

Dengan hal tersebut, mereka mengklaim kemenangan melawan virus corona karena telah menjaga total infeksi relatif rendah, sekitar 16.600 kasus.

Baca Juga: Seorang Pakar Peringatkan untuk Menghentikan New Normal Jika Ada Gelombang Kedua Covid-19, Indonesia Tidak Sepenuhnya Siap dengan Kehidupan Baru?

Sehari setelah Jepang mengakhiri keadaan daruratnya, warga Tokyo turun ke jalan dengan rasa campur aduk antara merasa aman dan gelisah saat mereka bersiap untuk new normal.

Tanggapan warga Jepang terhadap dimulainya new normal beragam.

Salah satu pekerja kantor Daisuke Tominaga di Shibuya Tokyo mengatakan, dirinya ingin keluar minum dan menghadiri konser.

Baca Juga: Indonesia Akan Jalani New Normal, Ada 25 Daerah yang Sedang Bersiap Hingga Pemerintah Siapkan Ratusan Ribu Pasukan TNI dan Polri

Selain itu, Naoto Furuki (45) menceritakan kondisi saat keluar rumah pada masa new normal. Pagi hari terasa lebih ramai dari biasanya dan sedikit mengganggu.

"Aku masih agak khawatir. Mungkin ada gelombang kedua epidemi sehingga kita masih harus waspada," katanya.

Tidak seperti penguncian ketat negara-negara lain, Jepang tidak memaksa bisnis ditutup. Bahkan beberapa bisnis sudah mulai buka sebelum keadaan darurat dicabut.

Baca Juga: Kabar Baik, Mulai Hari Ini Restoran di Kota Bekasi Mulai Beroperasi dengan Aturan New Normal, Pengunjung Harus Penuhi Syarat Ini Untuk Bisa Makan di Tempat

Keadaan darurat di Jepang berlangsung selama sekitar tujuh minggu. Setelah dicabut, orang-orang keluar dengan masker dan menjaga jarak sosial.

Namun, banyak perusahaan yang membiarkan staf mereka tetap bekerja dari rumah.

"Kami tidak akan kembali ke gaya kerja kami sebelumnya," kata Pejabat Eksekutif Hitachi, Hidenobu Nakahata.

Baca Juga: Ketar-Ketir, Tinjau Persiapan Hidup Normal Berdamai dengan Covid-19, Jokowi Kerahkan TNI-Polri untuk Disiplinkan Masyarakat di 1800 Obyek Keramaian Menjelang 'New Normal'

Lanjutnya, mereka akan mempercepat praktik kerja baru dan menjadikan work from home (WFH) menjadi standar baru.

Sementara itu, operator kereta api Odakyu Electric Railway mengatakan akan merilis data untuk membantu penumpang menghindari kereta yang penuh sesak.

Selain itu, banyak sekolah yang mulai dibuka di bawah tindakan pencegahan.

Baca Juga: Kasus Corona Tembus Angka 18 Ribu, Para Pejabat Justru Bahas New Normal Pelonggaran PSBB yang Bikin Ahli Geleng-geleng Kepala: Mau Ada Bencana yang Lebih Hebat?

Gubernur Tokyo Yuriko Koike memperingatkan agar tidak berpuas diri dan mengatakan bahwa setiap orang harus terbiasa dengan new normal teleworking hingga vaksin berhasil dikembangkan.

Pada Senin malam (25/5), Jembatan Pelangi yang membentang di utara Teluk Tokyo diterangi dengan tujuh warna untuk menandai akhir dari keadaan darurat.

"Mari kita bekerja sama sehingga cahaya Jembatan Pelangi tidak akan memerah," kata Koike.

Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul Jepang Sudah Mulai New Normal, seperti Apa Praktiknya?(*)

Editor : Yunus

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya