GridStar.ID-Wabah virus corona masih menghantui Indonesia.
Bahkan kasus positif terinfeksi Covid-19 tercatat sudah melapaui angka 17 ribu orang.
Meski segala upaya sudah dilakukan, seperti imbauan untuk di rumah saja hingga PSBB, tetapi tetap saja tidak ada perubahan berarti.
Namun, di tengah kepanikan masyarakat yang tak kunjung mendapatkan kepastian soal kapan pandemi ini berakhir, Presiden Jokowi malah meminta masyarakat untuk menghadapi era normal baru.
Apa itu era normal baru?
Era normal baru adalah kondisi ketika masyarakat bisa kembali beraktivitas secara normal, tetapi harus tetap memperhatikan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.
Meski era normal baru ini akan mulai dilakukan kurang dari dua minggu lagi, namun sepertinya Indonesia belum benar-benar siap menghadapi era normal baru ini.
Seperti yang dilansir dari Kompas.com, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan, aktivitas perekonomian di fase tatanan normal nantinya bisa saja dihentikan jika terjadi gelombang kedua penularan virus corona Covid-19.
"Kalau terjadi secondary wave (gelombang kedua) maka kegiatan akan dihentikan kembali dan kegiatan pun akan terganggu kembali," kata Airlangga usai rapat kabinet terbatas lewat video conference, Rabu (27/05).
Oleh karena itu, Airlangga menegaskan, kehadiran aparat TNI-Polri di tempat umum sangat penting untuk menertibkan masyarakat menerapkan protokol kesehatan.
Misalnya memastikan masyarakat menggunakan masker, menjaga jarak, dan membatasi jumlah orang dalam satu tempat.
"Di tempat-tempat tersebut bisa dijaga disiplin dari masyarakat sehingga tidak terjadi secondary wave," kata dia.
Presiden Joko Widodo sebelumnya menyebutkan, personel TNI-Polri akan dikerahkan di 4 provinsi dan 25 kabupaten/kota dan jumlahnya bisa diperluas.
Adapun penerapan new normal ini dilakukan agar masyarakat bisa tetap produktif, tetapi aman dari Covid-19. (*)