Terungkap! Sebelum Meninggal Akibat Covid-19, Perawat Ini Sempat Dilarang Kerja dan Memaksa Masuk, Alasannya Bikin Haru

Rabu, 20 Mei 2020 | 14:15
KOMPAS.COM

Sebelum meninggal karena Covid-19, perawat ini sempat dilarang kerja. Namun dia memaksa dengan alasan mengharukan.

GridStar.ID – Kisah meninggalnya Ari Puspitasari, perawat RS Royal Surabaya benar-benar mengharukan.

Rupanya sebelum meninggal, Ari sempat dilarang kerja karena kondisinya sedang hamil.

Namun setelah Ari memaksa bekerja karena ingin merawat pasien.

Baca Juga: Hamil 4 Bulan, Perawat di Surabaya Tutup Usia Usai Terjangkit Covid-19 hingga Rekan Merintih Panggil Namanya yang Buat Hati Warganet Terenyuh

Ari meninggal beberapa hari kemudian, rekan-rekan sesama perawat tak kuasa menahan tangis mengiringi kepergiannya.

Seperti dilansir Kompas.com, memang terungkap kalau manajemen rumah sakit awalnya melarang Ari untuk bekerja.

"Manajemen rumah sakit memang sempat melarang, meminta almarhumah untuk berhenti bekerja sementara karena kehamilannya, namun almarhumah meminta tetap bekerja," kata Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Timur Joni Wahyunadi di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa malam (19/5).

Baca Juga: Pilu, 3 Perawat RSUD Bung Karno Solo Diusir Warga dari Kost Lantaran Takut Tertular Virus Corona hingga Bikin Direktur Rumah Sakit Buka Suara: Ketakutan Warga Itu Tidak Masuk Akal!

Karena memaksa tetap bekerja, manajemen RS Royal Surabaya memindahkan Ari ke tempat perawatan pasien umum.

Saat dipindahkan, Ari belum menunjukkan gejala terpapar Covid-19. Indikasi terinfeksi Covid-19 muncul setelah perawat itu mengambil cuti.

"Cuti dapat empat hari, baru ada indikasi," jelasnya.

Baca Juga: Pasien Positif Covid-19 di Wisma Atlet Nekat Gigit Tangan Perawat karena Ngotot Mau Pulang Tapi Tak Diperbolehkan hingga Bikin Dokter dan Petugas Kewalahan: Ayo Pak Dilepasin!

Ari pun menjalani rapid test virus corona baru atau Covid-19 sebanyak dua kali. Hasil kedua rapid test itu dinyatakan nonreaktif.

Setelah itu, Ari menjalani tes swab dengan metode polymerase chain reaction(PCR). Hasil tes menyatakan Ari positif Covid-19.

Setelah dinyatakan positif Covid-19, Ari dirujuk ke Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) dr Ramelan Surabaya pada 15 Mei 2020.

Baca Juga: Menyayat Hati, Curhat Terakhir Pasien Positif Corona Sebelum Meninggal Dunia Membuat Perawat Tak Bisa Lupa, Tak Disangka Ucapkan Kalimat Pilu Ini

Namun, Ari meninggal pada Senin, 18 Mei 2020.

"Almarhumah dirawat sejak 15 Mei lalu, rujukan dari Rumah Sakit Royal Surabaya. Almarhumah meninggal dalam kondisi hamil 5 bulan," kata Humas RSAL dr Ramelan Surabaya, drg Aldiah, ketika dikonfirmasi.

Sebelum dinyatakan meninggal, sebuah video yang memperlihatkan Ari dibawa ke ruang perawatan khusus sempat viral di media sosial.

Baca Juga: Sampai Hati Tolak Pemakaman Jenazah Perawat Positif Corona, Kini Sekampung Gigit Jari Takut Ditolak Saat Butuh Akses Kesehatan: Kami Takut Bila Sakit Tidak Ada yang Mau Merawat

Ari yang terbaring di tempat tidur menggunakan alat bantu pernapasan (ventilator). Tempat tidur itu didorong beberapa perawat ke dalam lift.

Saat memasuki lift, terdengar beberapa tenaga kesehatan menangis dan memanggil nama Ari beberapa kali.

Bahkan, salah satu tenaga kesehatan terlihat lemas dan tak kuasa berdiri. Tenaga kesehatan lain terlihat menopang rekannya itu.

Baca Juga: Diserbu Netizen karena Dianggap Tak Punya Hati Nurani hingga Ditetapkan Tersangka, Ketua RT yang Tolak Jenazah Perawat Covid-19 Ini Sempat Buka Suara: Saya Menangis dengan Kejadian Ini, Apalagi Istri Saya juga Perawat!

Proses pelepasan jenazah perawat yang sedang hamil empat bulan itu juga berlangsung penuh haru.

Semua tenaga kesehatan terlihat memberikan penghormatan terakhir kepada jenazah Ari. Mereka berkumpul di depan rumah sakit dan memberikan hormat saat mobil jenazah keluar meninggalkan ruang perawatan jenazah di RSAL dr Ramelan Surabaya.

Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul Sempat Dilarang Kerja karena Hamil, Perawat yang Meninggal akibat Covid-19 Tetap Ingin Rawat Pasien.(*)

Tag

Editor : Yunus

Sumber Kompas.com