Kasus Positif Covid-19 Semakin Melonjak, Dokter Ramai-ramai Viralkan Tagar Indonesia Terserah dan Suka-Suka Kalian Saja Bikin Netizen Geger, Begini Penjelasan Psikolog: Tenaga Medis Kecewa...

Senin, 18 Mei 2020 | 12:00
Tribunnews

Kasus Positif Covid-19 Semakin Melonjak, Dokter Ramai-ramai Viralkan Tagar Indonesia Terserah dan Suka-Suka Kalian Saja Bikin Netizen Geger, Begini Penjelasan Psikolog: Tenaga Medis Kecewa...

GridStar.ID-Virus corona atau covid-19 saat ini merupakan kejadian luar biasa bagi dunia.

Pasalnya virus yang disebut-sebut berasal dari pasar hewan liar di Kota Wuhan, China ini telah menginfeksi hampir ke seluruh negara-negara di penjuru dunia.

Bahkan di Indonesia hingga hari ini, kasus positif Covid-19 sudah mencapai angka 17 ribu pasien.

Baca Juga: Cegah Penularan Virus Corona pada Tenaga Medis, Pasien Covid-19 'Dikurung' Menggunakan Alat Ini di Australia

Tak heran, jika kelonjakkan kasus tersebut membuat para tenaga medis kewalahan.

Hal tersebut dikarenakan jumlah pasien tak sebanding dengan jumlah tenaga medis yang ada.

Baru-baru ini media sosial diramaikan dengan tagar #IndonesiaTerserah dan #Suka2KalianSaja.

tenaga medisBaca Juga: Berjuang di Garda Terdepan, Tenaga Medis Menangis Mendapat Perlakuan Begini Dari KSAD Jendral Andika Perkasa, sang Istri pun Tak Bisa Menahan Air Mata: Saya Ingin Memeluk

Bahkan di Twitter kedua tagar tersebut menjadi trending pada Minggu (17/05).

Warganet dibuat bertanya-tanya dengan maksud dari kedua tagar tersebut.

Apakah ada kaitannya dengan wabah corona yang tengah melanda di Indonesia? Atau bahkan para dokter dan tenaga medis sudah menyerah?

Baca Juga: Bak Tersambar Petir di Siang Bolong, Ganjar Pranowo Kaget Saat 46 Orang Tim Medis di RSUP Karyadi Positif Virus Corona

Seperti yang dikutip dari Kompas.com, Salah satu yang ikut mengunggah tagar Indonesia Terserah adalah dr Tirta.

Unggahan foto tenaga medis dengan tulisan " Indonesia Terserah" ramai di media sosial baru-baru ini.

Seperti di media sosial Twitter, sejak Jumat (15/05) hingga Sabtu (16/05), tagar #indonesiaterserah menjadi trending.

Baca Juga: Awalnya Tak Ngaku Salah, Diingatkan Perawat Pakai Masker, Satpam Ini Malah Main Tangan, Ujung-ujungnya Minta Maaf Tampar Tenaga Medis karena Bukti Terekam CCTV

Selain unggahan di atas, influencer dr. Tirta Mandira Hudhi juga membuat postingan terkait hal serupa.

Twitter

Ramai tagar #IndonesiaTerserah dan #Suka2KalianSaja di Twitter

Penjelasan psikolog

Guru Besar Psikologi Sosial UGM Prof Faturochman menjelaskan tulisan "Indonesia Terserah" yang ramai di media sosial tersebut, meskipun bernada menyerah, sebenarnya para tenaga medis tidak menyerah.

"Itu protes, jadi bukan menyerah," ujarnya kepada Kompas.com, Sabtu (16/05).

Baca Juga: Harapan Datang dari Dokter Speasialis Paru, Walau Tanpa Vaksin Wabah Virus Corona yang Bikin Kewalahan Tenaga Medis Ini akan Cepat Berlalu Asal Semuanya Lakukan Hal Ini, Catat!

Faturochman mengatakan para tenaga medis tidak mungkin menyerah, karena mereka imbuhnya sudah disumpah.

Saat ini, yang terjadi yakni kekhawatiran di dunia medis.

Pasalnya dengan adanya pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) artinya peluang penyebaran virus corona dapat meningkat lagi.

Baca Juga: Pemandangan Menyayat Hati, Tenaga Medis di Kediri Ini Terpaksa Pakai Kantung Sampah Demi Lindungi Diri dari Corona Lantaran Kehabisan APD, Sampai Bikin Grup WhatsApp dengan Pasien!

Pelonggaran itu kentara terlihat pada sektor transportasi, yakni dengan kemudahan sejumlah akses transportasi, mulai dari darat dengan operasional bus AKAP, kereta api hingga pesawat terbang.

Beban semakin berat

Kekhawatiran tersebut jelas terlihat, seperti saat berjubelnya penumpang di terminal 2 bandara Soekarno-Hatta baru-baru ini.

"Dengan PSBB yang tidak seketat lockdown pun kasus masih ada terus. Apalagi jika dilonggarkan. Beban tenaga medis akan makin berat," terangnya.

Baca Juga: Sudah Capai 3.600 Kasus, Malaysia Berdayakan Narapidana Menjahit Alat Pelindung Diri para Medis yang Semakin Langka

Selain itu, Faturochman menjelaskan di awal pandemi yang terjadi yakni para tenaga medis kekurangan APD, pengetahuan tentang Covid-19, obat-obatan, dan sebagainya.

Sehingga dari awal mereka ingin masyarakat di rumah saja. Tetapi apa yang terjadi saat ini, melihat kondisi sekarang, sepertinya mereka kecewa.

"Sudah sejak lama rumah sakit tidak bisa menampung pasien baru. Hingga ada orang-orang yang disarankan untuk isolasi mandiri," kata dia.

Baca Juga: Tega-teganya! Dokter dan Perawat di India Diperlakukan Tak Manusiawi, Dilempari Batu hingga Diludahi Usai Bertugas Tangani Corona: Itu Tidak akan Menghalangi Saya Melakukan Tugas!

"Jika ditambah lagi, para tenaga medis akan sangat kewalahan. Jadi mereka protes," imbuhnya.

Faturochman melihat, para tenaga medis protes kepada dua pihak, yaitu pemerintah dan masyarakat.

Kepada pemerintah mengenai kebijakan yang dibuat. Menurutnya kebijakan PSBB belum ditegakkan di lapangan.

Baca Juga: Sangat Membantu Tenaga Medis, Alat Kecerdasan Buatan Ini Bisa Prediksi Pasien Covid-19 dengan Masalah Pernafasan Terparah

"Jelas harus mempertegas dan implementasinya. Kalau saya lihat di kalangan pengambil kebijakan dan implementer di lapangan juga terbelah dua," katanya.

Di satu sisi, ada yang mengutamakan kesehatan dan satunya ekonomi. Mereka yang mementingkan ekonomi ini melonggarkan kebijakan. Sebaiknya ada win-win solution. Menurut Faturochman, PSBB tetap harus dijalankan, dipertegas, dan ada dukungan semua pihak.

Pemerintah juga perlu memikirkan bagaimana kebutuhan pokok didistribusikan. Daya beli masyarakat juga perlu dipikirkan. (*)

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber : Kompas.com, Twitter

Baca Lainnya