Tidur Setelah Sahur Selama Ramadan Tidak Dianjurkan, Risikonya Kena Asam Lambung sampai Gangguan Pencernaan

Selasa, 28 April 2020 | 04:00
TribunMakassar

Tidur Setelah Sahur Selama Ramadan Tidak Dianjurkan, Risikonya Kena Asam Lambung sampai Gangguan Pencernaan

GridStar.ID - Bulan ramadan kembali dijalankan umat muslim untuk beribadah puasa.

Bersantap sahur pun menjadi rutinitas yang dijalankan sebulan penuh.

Tak jarang, seusai sahur, kita malah memilih kembali tidur.

Baca Juga: Iseng-Iseng Puasa dan Salat Idul Fitri Padahal Non Muslim, Perempuan Cantik Ini Mendapat Hidayah di Bulan Ramadan, Hingga Putuskan Mualaf Dalam Waktu Singkat: Seolah Segala Dosa Diambil dari Pundak Saya!

Namun, apakah hal ini berbahaya untuk kesehatan?

Melansir dari Kompas.com, (22/05/2018) dr Inge Permadi, MS, SpGK menyebutkan jika tidur setelah sahur sebenarnya tidak dilarang.

Namun, yang perlu diperhatikan adalah jarak waktu dari selesai makan hingga tidur.

Baca Juga: Pengantin Baru, Marcell Darwin Ungkap Pengalaman Pertamanya Jalani Puasa Ramadan Usai Jadi Mualaf, Sahur dengan Mata Terpejam Nggak Kuat Mengantuk!

"Metabolisme tubuh tidak akan terganggu hanya karena kita tidur," ujarnya.

"Ketika makanan masuk ke dalam tubuh kita, berarti tubuh kita sedang aktif. Bukan masalah metabolisme tubuh, tapi makanan adalah sumber energi. Ketika sumber energi tidak dipergunakan oleh tubuh kita, yang akan terjadi akan ditumpuk," jelasnya.

Menurut Inge, makanan yang ditumpuk akan dipergunakan saat beraktivitas.

Baca Juga: Bahaya Mengintai Kesehatan di Balik Menu Takjil Gorengan untuk Berbuka Puasa Selama Ramadan!

Inilah yang menjadikan pentingnya jarak antara selesai makan dengan waktu tidur.

Oleh karena itu, tidak disarankan untuk langsung tidur setelah sahur.

Langsung tidur setelah sahur dapat membuat seseorang rentan dalam mengalami gangguan pencernaan dan penyakit-penyakit berikut:

Baca Juga: Lama Sembunyi Usai Dinikahi Mantan Suami Bekas Majikannya Sendiri, Puput Nastiti Devi Akhirnya Muncul Sampaikan Hal Ini Bersama Ahok untuk Pertama Kalinya di Bulan Ramadan

1. Peningkatan Asam Lambung

Mengutip Kompas.com (22/05/2018), Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP selaku ahli gastroenterologi dan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mengungkapkan langsung tidur setelah sahur sangat tidak direkomendasikan bagi orang normal.

Selain itu, langsung tidur setelah sahur juga tidak disarankan bagi penderita maag atau penyakit asam lambung (GERD).

"Makan terakhir itu dianjurkan dua jam sebelum tidur" ujar dia.

Baca Juga: Disebut-sebut Ramuan Anti Virus Corona, Begini Resep Praktis Minum Ramuan Tape dan Kurma ala Dokter Ternama ini yang Bisa Bantu Jaga Imunitas Tubuh Selama Ramadan!

Untuk menyiasati rasa kantuk yang muncul, Ari menyarankan untuk beristirahat setengah duduk dengan bantal yang ditinggikan.

Sebab, saat berada di posisi berbaring, makanan yang belum dicerna secara optimal akan kembali ke kerongkongan dan membawa asam lambung.

Asam lambung di kerongkongan ini akan menimbulkan iritasi atau luka yang memicu maag.

Baca Juga: Waspada! Untuk Berbuka dan Sahur Selama Ramadan, Jangan Panaskan 7 Makanan Ini, Bisa Berubah Jadi Racun!

2. Gangguan Pencernaan

Posisi berbaring saat tidur dapat menghambat proses pengosongan lambung. Jika kondisi ini terus terjadi, besar kemungkinan seseorang untuk rentan mengalami gangguan pencernaan.

Adapun jenis gangguan yang muncul bergantung pada jenis makanan yang dikonsumsi saat sahur tersebut.

Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan agar proses pencernaan menjadi lebih lancar.

Baca Juga: Kabar Gembira, Ahli Ungkap Ibadah Puasa Jadi Penangkal Covid-19 karena Hal Ini Terjadi di Tubuh saat Bulan Ramadhan!

3. Penimbunan Lemak

Saat tidur, tubuh hanya memerlukan sedikit energi sehingga makanan yang dikonsumsi saat sahur tidak digunakan untuk kebutuhan beraktivitas.

Akibatnya, lebih banyak makanan akan ditimbun menjadi lemak.

Kondisi ini menyebabkan seseorang rentan mengalami perut buncit atau pun obesitas jika langsung tidur setelah sahur. (*)

Tag

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber kompas