Menyayat Hati, Curhat Terakhir Pasien Positif Corona Sebelum Meninggal Dunia Membuat Perawat Tak Bisa Lupa, Tak Disangka Ucapkan Kalimat Pilu Ini

Rabu, 15 April 2020 | 07:00
national geographic

Menyayat Hati, Curhat Terakhir Pasien Positif Corona Sebelum Meninggal Dunia Membuat Perawat Tak Bisa Lupa, Tak Disangka Ucapkan Kalimat Pilu Ini

GridStar.ID - Seorang perawat anestesi di rumah sakit di New York, Amerika Serikat, menceritakan kisahnya saat menangani pasien Covid-19.

Ia merasa tersayat hatinya mendengar curhat pilu si pasien sebelum detik-detik kematian menjemputnya.

Perawat bernama Derrick Smith mengatakan mulai terbiasa menyaksikan akhir hidup para pasiennya yang menjadi korban virus corona.

Baca Juga: Sampai Hati Tolak Pemakaman Jenazah Perawat Positif Corona, Kini Sekampung Gigit Jari Takut Ditolak Saat Butuh Akses Kesehatan: Kami Takut Bila Sakit Tidak Ada yang Mau Merawat

Ia merupakan perawat anestesi terdaftar bersertifikat (CRNA).

Pekerjaannya adalah seputar memberikan anestesi dan sedasi sebelum orang operasi, serta memasangkan ventilator.

Namun, baru-baru ini, ia bekerja di unit gawat darurat (UGD) dan unit perawatan intensif (ICU), untuk membantu para pasien Covid-19 yang sulit bernapas dan membutuhkan bantuan ventilator.

Baca Juga: Diserbu Netizen karena Dianggap Tak Punya Hati Nurani hingga Ditetapkan Tersangka, Ketua RT yang Tolak Jenazah Perawat Covid-19 Ini Sempat Buka Suara: Saya Menangis dengan Kejadian Ini, Apalagi Istri Saya juga Perawat!

Smith tak akan pernah lupa kata-kata terakhir pasien yang hendak ia pasangi ventilator hari itu.

Pasien yang akan dipasangi ventilator itu mengeluarkan kalimat yang mengiris hati.

"Siapa yang akan membayarnya?" kata sang pasien pilu.

Facebook Derrick Smith

Unggahan perawat

Baca Juga: Awalnya Tak Ngaku Salah, Diingatkan Perawat Pakai Masker, Satpam Ini Malah Main Tangan, Ujung-ujungnya Minta Maaf Tampar Tenaga Medis karena Bukti Terekam CCTV

Hal ini Smith ceritakan melalui akun Facebooknya pada Jumat (03/04) lalu.

"Kata-kata terakhir yang tidak akan pernah saya lupakan, respon pasien yang membuat kaget saya dan tim, setelah kami menjelaskan bahwa dia perlu diintubasi dan ditempatkan di ventilator," tulis Smith.

Sementara itu, Smith menyadari meski dipasangi ventilator, pasien itu tetap kecil kemungkinannya untuk sembuh.

Baca Juga: Rumah Pak RT yang Tolak Jenazah Perawat Positif Covid-19 Dibanjiri Karangan Bunga dengan Kalimat yang Menohok: Turut Berduka Cita atas Matinya Hati Nurani!

Smith kemudian memanggil istri pasien tersebut untuk berbicara di saat-saat terakhir sang suami.

Alih-alih membicarakan biaya, Smith memberikan kesempatan sang pasien untuk berbincang terakhir kalinya dengan sang istri.

Smith mengaku, situasi ini adalah hal terburuk yang telah ia saksikan selama 12 tahun bekerja di perawatan kritis dan anestesi.

Xinhua

Ilustrasi pasien corona

Baca Juga: Tega-teganya! Dokter dan Perawat di India Diperlakukan Tak Manusiawi, Dilempari Batu hingga Diludahi Usai Bertugas Tangani Corona: Itu Tidak akan Menghalangi Saya Melakukan Tugas!

Ia mengaku sangat sedih dan harus mendengar seorang pasien yang sekarat yang masih kuatir dengan biasa perawatannya.

Perawat anestesi ini pun menyayangkan pemerintah Amerika Serikat yang gagal dan tak berdaya mengatasi pandemi virus corona.

Smith sangat kuatir dengan jaminan perawatan kesehatan untuk masyarakat yang terpapar virus mematikan ini.

(*)

Tag

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber Facebook, TribunStyle