Disebut Efektif Obati Virus Corona, Kini Ujicoba Klorokuin Dihentikan Karena Efek Samping yang Berbahaya Bagi Pasien

Selasa, 14 April 2020 | 23:00
tribunnews.com

Ilustrasi obat corona virus

GridStar.ID - Pemerintah kini sedang berupaya untuk mencari obat untuk bisa menyembuhkan para pasien yang positif virus corona.

Beberapa waktu lalu sempat disebutkan bahwa klorokuin dan avigan yang menjadi obat yang efektif melawan virus corona.

Namun setelah beberapa waktu berjalan rupanya ada efek samping yang mengerikan dari obat klorokuin.

Baca Juga: Angin Segar di Tengah Wabah Corona, Presiden Joko Widodo Mengumumkan Mengenai Tes PCR untuk Mempercepat Penanganan Covid-19 di Indonesia, Apa Itu?

Bahkan karena efek sampingnya kini ujicoba penggunaan obat tersebut dihentikan.

Dikutip dari tribunnews.com Klorokuin fosfat (chloroquine phosphate) merupakan senyawa sintetis atau kimiawi yang memiliki struktur sama dengan quinine sulfate.

Quinine sulfate berasal dari ekstrak kulit batang pohon kina, yang selama ini juga menjadi obat bagi pasien malaria.

Baca Juga: Presiden Jokowi Tetapkan Wabah Covid-19 Sebagai Bencana Nasional, Ini Langkah Besar yang Diambil dalam Upaya Percepatan Penanganan Virus Corona, Apa Itu?

Penggunaan obat ini untuk menyembuhkan covid-19 dilakukan oleh Wuhan Institute of Virology dari Chinese Academy of Sciences.

Namun karena efek samping yang ditimbulkan akhirnya tes uji ini dihentikan.

Diketahui para pasien mengalami kelainan ritme jantung yang serius.

Baca Juga: Nekat Gelar Tahlilan 100 Hari Meninggalnya Lina Jubaedah di Tengah Wabah Virus Corona, Teddy Pardiyana Tak Gentar dan Beberkan Alasannya

Dikutip dari Live Science pada Selasa (14/04) para ilmuwan Brasil mencoba meneliti para pasien yang mengkonsumsi klorokuin untuk menyembuhkan virus ini.

Pertama dengan dosis tinggi (600 mg, 2 kali sehari, selama 10 hari).

Kedua dengan dosis rendah (450 mg selama 5 hari, 2 kali sehari hanya di hari pertama).

Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu! Ternyata Bill Gates Sudah Ramalkan Soal Munculnya Wabah Virus Corona sejak 2018 Silam: Dunia Perlu Mempersiapkan Diri!

Namun baru melakukan tes dengan 81 pasien, para ilmuwan menemukan tanda yang tak baik.

Mereka yang mengkonsumsi dosis tinggi klorokuin mengalami gangguan ritme jantung dan ini cukup berbahaya.

Bahkan mereka yang mengalami denyut jantung abnormal atau ventricular tachychardia akhirnya meninggal dunia.

Baca Juga: Cepat Menyebar, Ini Satu Organ Tubuh yang Paling Pertama Rentan Terserang Virus Corona hingga Pasien Mudah Terinfeksi

Oleh karenanya kini para ilmuwan meminta tim medis untuk tidak memberikan obat tersebut dalam dosis tinggi pada pasien.

Karena penemuan itu pula kini para peneliti dari Brasil memilih menghentikan pemberian obat-obatan tersebut pada pasien. (*)

Editor : Hinggar

Sumber : tribunnews

Baca Lainnya