Benarkah Virus Corona Bisa Menular Melalui Udara? WHO dan Para Ahli Berikan Penjelasannya

Sabtu, 11 April 2020 | 13:00
kompas.com

Ilustrasi corona virus

GridStar.ID - Virus corona diketahui bisa menular dengan berbagai media.

Virus ini bisa menular melalui benda mati hingga droplets dari orang yang terinfeksi.

Namun apakah benar virus ini juga bisa menular melalui udara?

Baca Juga: Blak-blakan, Mbak You Beri Peringatan dari Terawangannya yang Mengerikan, April hingga Juni Corona Menjadi-jadi, Sebut Tanaman Ini Bisa Jadi Penyelamat: Kita Tidak Bisa Beli Beras!

WHO dan para ahli pun memberi penjelasan mengenai benar atau tidaknya kabar yang sempat beredar tersebut.

Pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)

Melalui unggahan di akun resmi WHO, @who, ditegaskan bahwa hingga kini faktanya virus corona Covid-19 tidak menular melalui airborne atau udara. WHO menyatakan, Covid-19 menular melalui droplets atau percikan yang keluar saat seseorang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara.

Baca Juga: Bak Pertanda, Seorang Kakek Ngaku 3 Kali Mimpi Air Rebusan Daun Leben Bisa Jadi Penangkal Virus Corona hingga Minta Dokter Periksa, Ternyata Sudah Jadi Obat Herbal Penyakit Ini Sejak Lama!

"Kamu bisa saja tertular virus jika berada dalam rentang jarak 1 meter dari penderita Covid-19," kata WHO, dikutip dari Instagramnya pada Jumat (10/04).

Selain itu, penularan juga bisa terjadi saat menyentuh permukaan yang terkena droplets terkontaminasi dan secara tak sadar menyentuh mata, hidung, dan mulut sebelum cuci tangan.

Baca Juga: Bak Petir di Siang Bolong, WHO Ungkap Kekhawatir Indonesia akan Jadi Pusat Episenter Virus Corona, Hal Ini Jadi Penyebabnya

Sebuah penelitian yang diterbitkan New England Journal of Medicine menemukan bahwa virus dapat hidup hingga tiga jam kemudian di udara, hingga empat jam pada tembaga, hingga 24 jam pada karton dan dua hingga tiga hari pada plastik dan stainless steel.

"Kami sama sekali tidak mengatakan bahwa ada transmisi (penularan) virus secara aerosol (sistem tersebarnya partikel halus zat padat atau cairan dalam gas atau udara),

tetapi penelitian ini menunjukkan bahwa virus tetap bertahan untuk jangka waktu yang lama dalam kondisi tersebut, sehingga secara teori dimungkinkan," ujar pemimpin studi Neeltje van Doremalen di National Institute of Allergy Infectious Diseases, seperti dikutip USA Today.

Baca Juga: Kabar Gembira! Ini Daftar 6 Paket Bantuan Tambahan Corona yang Dijanjikan oleh Presiden untuk Warga hingga Supir Truk

Pernyataan Ahli

Penegasan bahwa tidak benar penularan virus corona melalui udara juga disampaikan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dr. Ari Fahrial Syam.

Ia mengatakan, informasi mengenai penularan virus corona melalui udara adalah tidak benar.

Hingga saat ini belum ada pembuktian secara ilmiah mengenai penularan virus corona melalui udara.

Baca Juga: Angin Segar Bagi Indonesia, Prediksi Puncak Virus Corona Terjadi Dipertengahan Tahun 2020 Peneliti Sebut akan Lebih Cepat dari Dugaan, Berkat Langkah yang Diambil Pemerintah Ini!

"Itu informasi tidak benar. Sampai saat ini belum ada bukti virus corona menular malalui udara (airborne)," kata dr. Ari saat dihubungi Kompas.com, Jumat (10/04).

Ia menyebutkan, penularan virus corona dapat terjadi apabila droplets yang keluar dari seorang pasien positif terhirup oleh orang lain yang berada di dekatnya.

Ari mencontohkan, hal itu bisa terjadi, misalnya, saat seorang pasien positif Covid-19 melakukan perawatan ke dokter gigi.

Baca Juga: Kepergok Keluyuran ke Puncak di Tengah Wabah Corona Bersama Putrinya, Sang Ayah Ngotot Bela Ayu Ting Ting Meski Bukti di Depan Mata, Ini Kata Abdul Rozak!

"Misal si pasien positif ini tiba-tiba batuk lalu dropletsnya lepas. Droplets tersebut bisa saja terhirup oleh dokter atau perawat yang ada di dekatnya yang tidak memakai masker," kata dr. Ari.

Ia kembali menekankan, hingga saat ini, penularan virus corona terjadi melalui droplets atau percikan yang menempel di permukaan benda atau tangan.

Penularan akan terjadi jika tangan yang menyentuh permukaan benda dengan virus corona di atasnya, kemudian menyentuh bagian wajah termasuk mata, mulut atau hidung dengan tangan yang sudah terpapar droplets tersebut.

Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu! 15 Negara Ini Masih Adem Ayem di Saat Dunia Dibuat Kalang Kabut oleh Virus Corona, Berikut Datanya

Oleh karena itu, masyarakat diingatkan untuk rajin mencuci tangan dan membawa hand sanitizer dengan kandungan alkohol minimal 60 persen saat bepergian.

Waspada penularan dari orang tanpa gejala Hal lain yang perlu menjadi perhatian masyarakat adalah potensi penularan virus corona melalui orang tanpa gejala.

Artinya, ada seseorang yang sebenarnya positif Covid-19, tetapi ia belum merasakan gejala apa pun.

Baca Juga: Belum Selesai Covid-19, China Waspadai Virus Corona Gelombang Kedua

Proses penularan bisa terjadi meski orang tersebut tak menunjukkan gejala demam, batuk, dan pilek.

Hal inilah yang mendasari WHO meminta semua orang menggunakan masker ketika berada di tempat publik.

Masker yang disarankan adalah masker kain.

Baca Juga: Gara-Gara Virus Corona Maia Estianty dan Roy Suryo Terlibat Perdebatan, Istri Irwan Mussry Sindir Keras: Manusia yang Super Sok Tahu!

Sementara, masker bedah dan N95 diperuntukkan bagi tenaga medis. Penggunaan masker diyakini bisa menekan penyebaran dan penularan virus corona. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulTidak Benar Virus Corona Bisa Menular Melalui Udara, Ini Pernyataan WHO dan Ahli

Editor : Hinggar

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya