GridStar.ID-Banyak orang akan melakukan cara apapun saat dirinya sedang kepepet.
Dari mulai cara yang biasa sampai yang tidak biasa atau bahkan berbahaya.
Sama seperti yang dilakukan oleh perempuan di Batam, Kepulauan Riau ini.
Anggita Chaniago, seorang wanita muda berusia 29 tahun, Rabu (01/04) dini hari, dilaporkan meninggal dunia di RS Camatha Sahidya, Kompleks Panbil, Kecamatan Sei Beduk, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.
Luka bakar hingga 80% di sekujur tubuhnya, dan kondisi tak sadarkan diri sekitar 5 jam, jadi pemicu kematian.
Selasa (31/03) sore, warga yeng tercatat bermukim di Kampung Aceh, Kelurahan Mukakuning, Batam ini, dilaporkan depresi, akibat hutang pembayaran kamar kostnya, sebesar Rp400 ribu, tak kunjung dilunasi.
Informasi lain, korban yang merupakan warga asal Palembang keturuan Sumatera Barat ini, memiliki piutang yang juga tak kunjung terbayar.
Dari penyelidikan awal aparat kepolisian dari Mapolsek Sei Beduk, dan keterangan sejumlah warga, Anggi terbakar, awalnya hanya ancaman akan membakar diri.
Tak kuasa ditagih saban hari dan tak punya pekerjaan tetap, korban sengaja membawa bensin botolan dan geretan ke rumah juragan kost.
"Saya bakar diri nih kalau ndak percaya saya ndak punya uang," ancam Anggita sambil memantik mancis (geratan korek api gas), dan akhirnya percikan api membakar tubuhnyayang sudah disirami minyak bensin.
Kepala Unit Reserse dan Kriminal Kepolisian Sektor Sei beduk, Inspektur Dua (Ipda) Budi Santoso mengkonfirmasikan insiden nahas itu.
"Korban sempat menggertak ibu kost dengan cara siram bensin tiba tiba korban nyalakan korek api malah nyambar ke badannya," terang Budi dalam keterangan persnya ke Tribun.
Akun Facebook Anggita Chaniago
Nama lengkapnya adalah Anggita Chaniago. Usianya sekitar 29 tahun. Dari identitas yang diungkap penyidik, dua tahun terakhir Anggita menyewa kamar kost di semuah rumah petak di Kampung Aceh Nomor RT 02/14 Nomor 112, Kelurahan Muka Kuning, Kecamatan Sei Beduk, Kota Batam
Dari keterangan yang dihimpun Tribun, Anggy adalah nama panggilan Anggita. Beberapa tahun terakhir, almarhum tak memiliki pekerjaan tetap.
Wanita tamatan sekolah menengah atas di Palembang ini, dikabarkan pernah bekerja di salah satu perusahaan assembly dan manufaktur di kawasan industri Mukakuning.
Polisi masih terus menyelidiki dan mengembangakan kasus yang menghebohkan warga Batam, Selasa (31/03) malam ini.
Dari komentar di akun Facebook warga Batam Lian Liza Fadli, orang pertama yang menviralkan video insiden ini sekitar pukul 17.00 WIB, menyebutkan Anggy pernah pacaran dengan pria bernama Cahyo.
Dari akun Lian Liza Fadli ini juga salah seorang netizen Harmi Dwi Hapsari menyebut Anggy adalah wanita berparas ayu dan hitam manis.
Di komentar akun lain menyebut dia adalah keturunan Minangkabau namun sebelum ke Batam, tinggal di Palembang, Sumatera Selatan.
Di bagian lain, Anggita disebut pernah menjadi "Orang dari Dalam" atau salah seorang warga binaan Lapas Wanita Batam.
Tribun coba mengkonfirmasi namun, hingga berita ini dilansir, pesan konfirmasi belum mendapat respons.
Masih di threat akun Facebook milik Lian Liza Fadli, Anggita disebut memiliki akun facebook Anggy FI. Namun saat Tribun coba mencari alamat akun media sosial global itu, akun itu sudah tak ada.
Dari keterangan Kepala Unit Reserse dan Kriminal (kanir Reskrim) Kepolisian Sektor (Polsek) Sei beduk, Inspektur Polisi Dua (Ipda) Budi Santoso, insiden nahas itu terjadi, sekitar pukul 15.30 WIB, Selasa (31/03).
Di mana Lokasi Kejadian?
Masih dari keterangan polisi, peristiwa itu terjadi di depan rumah pemilik kos, yang disewa Anggita, sebuah kavling di Kampung Aceh Nomor RT 02/14 Nomor 112, Kelurahan Muka Kuning, Kecamatan Sei Beduk, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.
Kapolsek Sei Beduk, AKP Daniel Ganjar mengatakan pihaknya telah turun ke lapangan. "Petugas sudah turun, dan saat ini korban masih di rumah sakit Graha Hermine," kata AKP Daniel Ganjar saat dihubungi awak media, sekitar puykul 19.30 WIB.
Bagaimana Awal Mula Kejadiannya?
Polisi masih menyelidiki lebih dalam kasus ini. Penyidik polisi di level kecamatan Sei Beduk, hingga tadi malam masih menggelar Olah tempat kejadian perkara.
Penyidik mengumpulkan sejumlah fakta dan keterangan lisan dari saksi mata, dan teman se-kos korban di lokasi kejadian.
Dari hasil pemeriksaan korban sebelum meninggal dan sejumlah saksi di lapangan, Polisi mengatakan kalau korban tidak sengaja membakar dirinya sendiri.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim) Polresta Barelang Kompol Andri Kurniawan SIK kepada Tribun, mengatakan, awalnya Anggita hanya menggertak ibu kos agar pergi dari sana dan tidak membayar kosan.
Ketika itu, ibu kos korban datang ke kosan untuk menagih utang Rp 400 ribu.
Namun anggita tidak punya uang dan marah ketika dimintai uang kos.
Karena marah itulah, Anggita kemudian membeli bensin botolan di sekitar rumah kosanya. Lalu dia menyiramkan bensin ke badannya.
Namun sayang, ia menghidupkan mancis, percikan api langsung membakar seluruh tubuhnya.
"Namanya juga bensin, langsung menyambar korban. Kemudian korban langsung diselamatkan oleh sejumlah warga disana dengan cara menyiram dengan air rendaman kain," sebut Kompol Andri.
Dari keterangan tambahan polisi, saat di rumah sakit, korban sempat dimintai keterangan seorang bintara polisi.
Dalam kondisi tbuh yang terbakar lebuh 80%, Anggita mengakui awalnya hanya mengancam pemilik kos akan bakar diri.
"Dia bilang sendiri sebelum meninggal tadi. Kemudian kita juga sudah meminta keterangan dari sejumlah saksi yang ada. Termasuk suami sirihnya," tegas Andri.
Bagaimana Kondisi Anggi Setelah Terbakar?
Dari klip video yang beredar di facebook, aat dibawa ke teras rumah warga, beberapa saat pasca-kejadian, terlihat sekujur tubuh Anggita melepuh dan sudah menghitam. Mukanya gosong nyaris tak teridentifikasi.
Anggita semoat dirawat intensif pihak medis di RS Camatha Sahidya, Kompleks Panbil.
Dari foto terlihat, tubuhnya dari ujung kaki hingga wajah dibaluti perban. Wajahnya juga tampak gosong dan mengelupas.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan dengan judul "Sosok Anggita, Wanita yang Bakar Diri saat Diminta Utang Ibu Kos, Petaka Gertakan Berujung Maut"