4 Kali Dikebumikan di Lokasi Berbeda Tapi Tetap Ditolak Warga, Bupati Banyumas Gali Sendiri Tanah Makam Pasien Covid-19, Ketua DPRD Kecam: Kita Berasal dari Tanah Kembali ke Tanah!

Kamis, 02 April 2020 | 07:30
Kompas.com/Dok. Bupati Banyumas

4 Kali Dikebumikan di Lokasi Berbeda Tapi Tetap Ditolak Warga, Bupati Banyumas Gali Sendiri Tanah Makam Pasien Covid-19, Ketua DPRD Kecam: Kita Berasal dari Tanah Kembali ke Tanah!

GridStar.ID - Kasus penolakan jenazah covid-19 kembali terjadi di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Bahkan, sampai kali pindah lokasi karena selalu mendapat penolakan, hingga membuat pejabat daerah turun tangan.

Tak pelak hal ini menuai sorotan tajam dari ketua DPRD Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Edhi Setiawan.

Baca Juga: Sampai Pecah Tangis Ustaz Dhanu Tahan Rasa Khawatir saat Singgung Seperti Apa Manusia di Ambang Maut, Takut akan Hal Ini saat Tangani Pasien Virus Corona: Melawan Allah Nanti!

Ia menyayangkan aksi warga yang menghalangi pemakaman pasien corona hingga Bupati Achmad Husein ikut gali lubangnya.

Edhi Setiawan meminta agar masyarakat dapat mengambil contoh atas apa yang telah dilakukan Achmad Husein.

Masyarakat diharapkan tidak khawatir jenazah kasus corona akan membahayakan.

Baca Juga: Bak Petir di Siang Bolong, Hasil Rapid Test Tunjukkan 300 Siswa Calon Perwira Kepolisian di Sukabumi Terpapar Virus Corona, Langsung Disuntik Vitamin C!

"Lha wong saat digali saja Pak Bupati ikut, berarti saat pemulasaran jenazah yakin sudah tidak membahayakan," ungkap Edhi saat dihubungi Tribunnews, Rabu (01/04).

Untuk diketahui, makam jenazah kasus corona tersebut dibongkar untuk dipindahkan lantaran ditolak masyarakat setempat.

"Masyarakat harusnya bisa mengambil contoh, wong bupatine wae wani (bupatinya saja berani), masyarakat harus yakin jika ini aman," ujarnya.

Baca Juga: Sekampung Soraki Pasien Positif Corona saat Dievakuasi, Dijemput Petugas untuk Dibawa ke Rumah Sakit Remaja Ini Jadi Pusat Perhatian Warga

Maka dari itu, Edhi berharap kepada masyarakat Banyumas agar tidak takut secara berlebihan dan tak ada lagi penolakan.

"Kita diciptakan oleh Tuhan dan akan kembali ke tanah, sehingga harapan kami jangan ada lagi penolakan," ujarnya.

Edhi menyebut sudah ada prosedur yang ditempuh untuk pemulasaran atau pemakaman pasien meninggal karena covid-19.

Baca Juga: Jauh dari Kesan Mewah Meski Hartanya Segunung! Ulang Tahun di Tengah Pandemi Virus Corona, Pesta Perayaan Anak Semata Wayang Mayangsari dan Bambang Trihatmodjo Ini Hanya Dihadiri 3 Orang

"Yang jelas pemerintah pastinya sudah memiliki prosedur yang baik dan sesuai aturan sehingga tidak membahayakan masyarakat dan lingkungan," ujar Edhi.

Lebih lanjut, Edhi meminta masyarakat untuk tidak mudah percaya berita yang belum diketahui kebenarannya.

"Masyarakat harus yakin, jangan mudah percaya berita viral berita hoaks," ungkapnya.

Baca Juga: Cari Penyakit Sendiri! Ngeyel Mandikan dan Ciumi Jenazah Pasien Positif Virus Corona, Kini Satu Keluarga Ngedrop Alami Gejala Covid-19, Ujung-ujungnya Berabe Satu Kampung Diisolasi!

Selain itu, Edhi meminta masyarakat untuk tidak panik menghadapi pandemi virus.

Sebelumnya diketahui jenazah kasus corona yang dikebumikan di Desa Tumiyang, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (31/03) malam, terpaksa dibongkar dan dipindahkan.

Dilansir Kompas.com, pembongkaran makam yang dipimpin Bupati Achmad Husein, Rabu (01/04) pagi setelah ada penolakan warga.

Baca Juga: Sudah Tak Tersisa Ruangan di Rumah, Warga Desa di India Ramai-Ramai Isolasi Diri di Pohon Akibat Social Distancing Virus Corona: Kami Hidup di Sini Atas Keinginan Sendiri

Penolakan datang dari warga desa setempat dan desa tetangga, yaitu Desa Karangtengah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas.

Meskipun tanah yang digunakan adalah tanah milik Pemkab Banyumas, warga khawatir kesehatan warga akan terdampak.

"Saya sebetulnya hanya ingin menunjukkan bahwa jenazah (pasien positif corona) setelah meninggal itu tidak berbahaya," kata Husein, Rabu (01/04).

Baca Juga: Bawa Kabar Baik, Peneliti Ungkap Serangan Virus Corona di Indonesia Segera Berakhir karena Sudah Ditemukan Cara Tangkal Covid-19, Mudah dan Tanpa Biaya!

Berdasar informasi yang didapat, rencana pemakaman mengalami beberapa kali penolakan.

Yakni penolakan di wilayah Kecamatan Purwokerto Timur, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kecamatan Patikraja, dan Kecamatan Wangon.

Sementara itu diketahui pasien yang meninggal berasal dari Kecamatan Purwokerto Timur.

Baca Juga: Menteri Keuangan Jerman Ini Pilih Jalan Pintas, Akhiri Hidup dengan Cara Bunuh Diri di Tempat Umum, Frustasi Pikirkan Dampak Ekonomi Akibat Virus Corona

Pasien tersebut dilaporkan meninggal dunia di RSUD Margono Soekarjo Purwokerto, Selasa (31/03) pagi.

Sebelumnya pasien tersebut mendapatkan perawatan di ruang isolasi selama beberapa waktu lalu.

"Dalam waktu dekat akan kami sosialisasikan lagi terus menerus supaya masyarakat tahu persis bahwa itu tidak ada masalah, tidak bahaya, karena begitu virus itu ada di tubuh jenazah, di dalam tanah itu virus langsung mati, tidak akan ke mana-mana," jelas Husein.

Baca Juga: Jasadnya Kerap Ditolak Warga, Padahal Wafat Akibat Corona Disebut Syahid Akhirat, MUI Keluarkan Pedoman Cara Urus Jenazah Muslim Korban Covid-19, Begini Cara Memandikan, Mengafani dan Mengubur!

Bupati menyampaikan pihaknya telah menyiapkan tiga lahan milik pemkab sebagai alternatif tempat pemakaman khusus untuk mengantisipasi penolakan di tempat pemakaman umum (TPU).

Namun, di ketiga lokasi tersebut ternyata mendapat penolakan dari warga.

"Ini masyarakat yang belum tahu, akan berdiskusi dengan pakar tentang itu kemudian disampaikan kepada masyarakat bahwa virus itu di dalam jenazah, begitu masuk tanah maka virusnya juga mati."

"Tidak akan kemudian berkembang biak dan menjalar itu tidak, mungkin itu yang kemudian masyarakat belum mengerti," jelas Husein. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bupati Banyumas Ikut Bongkar Makam Kasus Corona, Ketua DPRD: Jangan Ada Lagi Penolakan Masyarakat

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber : tribunnews, kompas

Baca Lainnya