Kenali Gejala Baru Virus Corona pada Penderita Berusia Muda Menurut Studi, Tak Terlihat Demam dan Batuk, Tapi Kehilangan Kemampuan Pada Dua Indera Ini

Senin, 23 Maret 2020 | 12:50
shuttershock

Ilustrasi virus corona

GridStar.ID - Selama ini diketahui seseorang yang positif virus corona mengalami beberapa gejala.

Mereka akan mengalami demam tinggi hingga batuk, dan sesak napas.

Namun diketahui ada beberapa orang yang tak mengalami gejala apa pun tetapi saat melakukan tes ia positif covid-19.

Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Dianggap Kuat hingga Mematikan, Ternyata Virus Corona Bisa Lenyap dengan Benda Ini!

Hal ini seperti yang dialami oleh aktor FTV Detri Warmanto.

Dia mengungkapkan bahwa positif terkena virus corona meski tak mengalami gejala apa pun sebelumnya.

Sebuah studi di Inggris mengungkapkan beberapa gejala yang dialami para pasien yang positif terpapar virus ini.

Baca Juga: Singgung Pemerintah Segera Ambil Tindakan Tegas Soal Corona, Haris Azhar Minta Tak Usah Ragu Indonesia Pakai Opsi Kunci Ini, Sentil Halus: Ciri-Ciri Lockdown Parsial Cuma Imbauan!

Dalam studi tersebut mengungkapkan bahwa ada gejala baru yang mungkin dialami seseorang terutama mereka yang berusia muda.

Mereka yang terpapar virus ini mungkin akan mengalami kehilangankemampuan untuk indera ini.

Siapapun yang mendadak tidak bisa mencium bau adalah pembawa virus corona tak kasat mata.

Baca Juga: Dituding Tampil ke Publik Demi Gimmick Usai Sembuh dari Covid-19, Jeritan Hati Pasien Corona 03: Bukan Tugas Kita Bikin Mereka Percaya!

Dalam kondisi ini, mereka biasanya tidak memiliki gejala umum Covid-19 seperti demam dan batuk.

Di Korea Selatan, China, dan Italia, sekitar sepertiga pasien yang dites positif Covid-19 mengaku penciumannya terganggu atau hilang.

Menurut ahli THT di Inggris, kondisi ini dikenal sebagai anosmia atau hyposmia.

Baca Juga: Karantina Diri Dianggap Efektif Kurangi Penyebaran Virus Corona di Berbagai Negara, Berikut 5 Rekomendasi Lagu untuk Temani Kita Agar Tak Bosan Di Rumah Aja!

"Di Korea Selatan, di mana pengujian dilakukan sangat luas, 30 persen pasien yang dites positif Covid-19 memiliki anosmia (hilangnya penciuman)," kata president of the British Rhinological Society Professor, Clare Hopkins, dan president of the British Association of Otorhinolaryngology, professor Nirmal Kumar.

Dilansir Business Insider, Senin (23/03), para profesor mengatakan bahwa banyak pasien diseluruh dunia yang positif Covid-19 terinfeksi tanpa gejala demam tinggi atau batuk.

Sebagai gantinya, mereka sulit mencium bau dan mengecap rasa.

Baca Juga: Asal Mula China Tuding Indonesia Penyebab Wabah Virus Corona yang Merebak, Pasien Perempuan Diperiksa Usai Jadi Pembawa Covid-19 'Impor'

"Ada sejumlah laporan yang berkembang pesat tentang peningkatan signifikan dalam jumlah pasien Covid-19 yang hanya mengalami anosmia tanpa adanya gejala lain," kata peneliti dalam sebuah keterangan.

"Iran telah melaporkan peningkatan signifikan dalam kasus anosmia. Selain itu, banyak pasien dari AS, Perancis, dan Italia Utara yang juga memiliki pengalaman sama," imbuhnya.

Minimnya gejala atau tanpa gejala yang umum terjadi pada Covid-19 membuat pasien yang mungkin positif tidak memeriksakan diri, dan tidak mengkarantina diri.

Baca Juga: Bikin Bulu Kuduk Merinding! 70 Peti Mati Mayat Korban Virus Corona Digotong para Tentara Pakai Truk Militer, Penduduk Kota Ini hanya Bisa Intip dari Balik Jendela

Jika ini terjadi, pasien Covid-19 yang tanpa gejala justru berkontribusi besar terhadap penyebaran penyakit.

Orang muda mungkin tidak menunjukkan gejala virus corona yang umum Profesor Kumar mengatakan kepada Sky News bahwa pasien berusia muda justru menunjukkan tanda tidak dapat mencium bau atau mengecap rasa.

Mereka tidak menunjukkan gejala virus corona yang umum seperti demam tinggi atau batuk terus menerus.

Baca Juga: Raditya Dika Bagikan Kabar Duka, Salah Satu Temannya yang Berprofesi Sebagai Dokter Meninggal Dunia di Usia Muda Karena Virus Corona

"Pada pasien muda, mereka tidak memiliki gejala yang signifikan seperti batuk dan demam. Namun mereka mungkin kehilangan indera penciuman dan pengecapan, yang menunjukkan bahwa virus ini tinggal di hidung," katanya.

Para profesor menyerukan siapa saja yang memiliki gejala kehilangan indra penciuman dan perasa untuk mengisolasi diri selama tujuh hari untuk mencegah penyebaran penyakit lebih lanjut. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulStudi: Mendadak Tak Bisa Mencium Bau, Gejala Baru untuk Virus Corona

Editor : Hinggar

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya