GridStar.ID - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Kementerian Sosial (Kemensos) berkolaborasi dalam menyediakan rumah susun (rusun) Sentra Timur Terpadu Pangudi Luhur di Kota Bekasi, Jawa Barat, untuk memberdayakan masyarakat rendah (MBR) yang bekerja di sektor informal.
Melansir Kompas.com, Menteri Sosial Tri Rismaharini berterima kasih atas dukungan Kementerian PUPR khususnya kepada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang telah membangun rusun.
Menurutnya hal tersebut merupakan salah satu wujud perhatian pemerintah kepada MBR agar bisa memiliki hunian yang layak.
“Kami siap mengelola Rusun ini dan nantinya masyarakat yang terdata akan dikenakan biaya sewa untuk tinggal di rusun tersebut hanya Rp 10.000 per bulan.
“Saat ini sebanyak 93 kepala keluarga telah terdata untuk tinggal di Rusun tersebut dan diharapkan mereka dapat berusaha untuk dapat meningkatkan perekonomiannya,” kata Risma dikutip dari siaran pers Kementerian PUPR, Selasa (14/02).
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan, rusun tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat yang bekerja di sektor informal dan tidak tetap untuk dapat memiliki hunian yang layak.
Rusun Sentra Terpadu Pangudi Luhur Bekasi tersebut diperuntukkan khusus bagi eks gelandangan dan pengemis yang dibina oleh Kementerian Sosial (Kemensos).
Pembangunan satu tower rusun tersebut yang berlokasi di Sentra Terpadu Pangudi Luhur Bekasi, memiliki tinggi lima lantai sebanyak 93 unit tipe 24. Kementerian PUPR saat ini juga sedang menyelesaikan pembangunan rusun serupa di Jakarta Timur dan Kota Solo.
Baca Juga: Fasilitas Rusunawa BPJS Ketenagakerjaan, Ini Syarat Ajukan KPR MLT-JHT
Dia berharap dukungan dari peraturan/lembaga terkait serta pemerintah daerah untuk mendukung pelaksanaan pembangunan Rusun untuk MBR tersebut.
"Dari 93 unit yang ada, sebanyak 88 unit tipe reguler dan 5 unit untuk difabel dengan kapasitas hunian sebanyak 362 orang. Kami juga melengkapi rusun ini dengan meubelair yang terdiri dari meja, kursi, lemari, dan tempat tidur susun di setiap huniannya.
“Total nilai anggarannya sebesar Rp 34,5 miliar,” jelas Iwan.
(*)