GridStar.ID-Masyarakat kini masih sangat memerlukan edukasi dan komunikasi secara berkala terkait dengan perubahan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi seperti pertamax agar terbiasa.
Perubahan harga BBM nonsubsidi sendiri mengikuti pergerakan harga minyak mentah dunia.
Melansir Kompas.com, edukasi dan komunikasi menjadi bagian penting dalam memberikan pemahaman dan pencerahan serta kesadaran kepada konsumen BBM nonsubsidi yang mayoritas adalah masyarakat kelas menengah ke bawah.
"Masyarakat dengan sosialisasi ini akan menyiapkan diri dalam pengaturan bujet setiap bulan," ujar Basuki Trikora Putra , Anggota Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Migas) di Jakarta, melalui keterangannya, Rabu (08/02).
"Mereka akan mengatur pembelian BBM lebih baik karena ada saatnya harga turun dan ada harga naik dalam bulan berjalan,” lanjutnya.
Di sisi pemerintah dan badan usaha penyedia BBM, yang paling penting adalah menjaga pasokan BBM nonsubsidi, sebab konsumennya masyarakat menengah atas yang memiliki kendaraan pribadi.
Karena itu, lanjut Basuki, strategi penetapan harga secara berkala perlu direspons dengan baik.
“Ini akan memberikan kesiapan bagi masyarakat dalam penggunaan BBM secara tepat guna dan tepat waktu sehingga berjalan optimal dalam kegiatan-aktivitasnya,” ujar Basuki.
Penentuan harga BBM nonsubsidi
Sejumlah variabel penentu naik turunnya harga BBM nonsubsidi antara lain harga minyak dunia, rata-rata produk minyak olahan Mean of Platts Singapore (MOPS/Argus), inflasi, dan kurs rupiah.
“Penetapan harga BBM nonsubsidi oleh badan usaha tentu juga sangat memperhatikan kondisi pertumbuhan ekonomi,sektor industri, daya beli, dan kelangsungan bisnis badan usaha,” ujar Basuki.
Baca Juga: Kabar Gembira untuk Nelayan! Pertamina Bakal Tambah 30 SPBU Nelayan: Dipastikan Harga Subsidi!