GridStar.ID-Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengungkapkan, untuk memberikan kemudahan bagi para nelayan memperoleh Bahan Bakar Minyak (BBM) solar, pihaknya berencana akan menambah 30 SPBU nelayan di 2023.
“Tahun ini kita targetnya 30 (SPBU nelayan), total yang sudah beroperasi hingga hari ini SPBU Khusus nelayan ada 387 SPBU. Kita akan tambah lagi minimal 30 SPBU, untuk kemudahan akses,” kata Nicke saat ditemui di Kementerian Kelautan dan Perikanan akhir pekan lalu.
Adapun kebutuhan solar bagi nelayan tahun ini diperkirakan mencapai 3,4 juta kilo liter.
Untuk mencukupi kebutuhan tersebut Nicke menerapkan tiga strategi mencakup memastikan ketersediaan, accessibility, dan harga yang terjangkau.
“Tiga hal ini ingin kita pastikan untuk ketersediaan BBM bagi nelayan, angka tadi (3,4 juta kilo liter) sudah masuk dalam kuota tahun 2023.
"Kita juga memastikan lokasi agar akses nelayan bisa terjamin. Harga juga kita pastikan subsidinya Rp 6.500 per liter dan dipastikan semua SPBU harganya subsidi, dan sama,” kata dia.
Nicke memastikan, BBM dengan implementasi teknologi digital melalui MyPertamina, BBM subsidi dapat dinikmati oleh pihak yang tepat.
Hal ini juga disinergikan dengan data dari Koperasi Nelayan, hingga data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan.
“Kita pastikan, BBM subsidi ini dinikmati pihak yang tepat, dimana setiap jenis kapal sesuai dengan peruntukannya, dan dengan digitalisasi kita pastikan subsidi tepat sasaran,” ungkapnya.
Baca Juga: Mengapa APBN Selalu Defisit? Sri Mulyani: Bisa Tidak, Tapi Subsidi Listrik dan BBM Dihapus!
“Kita juga sudah bikin database menggunakan data nelayan dan koperasi, jadi hanya yang memiliki QR Code saja, kita gunakan MyPertamina agar tepat sasaran dan akan kita jalankan di seluruh SPBU di Indonesia,” tambahnya.
Ketika ditanya apakah, nelayan bisa menggunakan sistem QR Code tersebut, Nicke mengungkapkan pihaknya akan mengecek lebih lanjut.
“Nanti kita cek, semua punya HP kan?” tegas Nicke.
(*)