Bentuk kecurangan lain yang ditemukan sistem di luar aktivitas di atas juga akan mendapatkan sanksi serupa, otomatis gugur dan di blacklist.
Tedi menyampaikan, bahwa dari awal Rekrutmen Bersama BUMN telah dilengkapi sistem proctoring atau pengawasan yang dapat mendeteksi aktivitas kecurangan yang dilakukan peserta saat mengerjakan tes RBB secara daring.
“Selain kasus perjokian yang sedang ramai diperbincangkan, kami juga menekankan bahwa sejak awal sistem dapat mendeteksi kecurangan secara otomatis ketika peserta sedang mengerjakan tes. Semisal di layar ada dua orang, melakukan tangkapan layar, menggunakan multi-tab, hingga gerak-gerik mencurigakan semuanya terdeteksi oleh sistem,” lanjut Tedi.
Tedi mengatakan, Kementerian BUMN juga tetap terbuka apabila ada masukan-masukan dari publik perihal adanya indikasi kecurangan.
Dia menjelaskan, bagi para peserta yang telah mengerjakan tes sebaik mungkin dengan penuh kejujuran dan integritas diimbau untuk tetap tenang.
“Seleksi yang kami lakukan untuk meloloskan peserta ke tahap berikutnya hanya akan dilakukan kepada peserta yang memenuhi kriteria-kriteria yang sangat ketat dan objektif. Semua bentuk kecurangan tidak akan kami tolerir dan akan ditindak tegas,” ujarnya.
Tedi juga menekankan bahwa masih lebih banyak peserta rekrutmen yang jujur dan memiliki integritas yang sangat baik. Kecurangan yang terjadi kecil sekali, bahkan hanya berada di kisaran 0,4 persen.
Baca Juga: Viral! Terungkap Sosok yang Diduga Joki Rekrutmen Bersama BUMN, Erick Thohir Langsung Dicolek
Saat ini Kementerian BUMN dan Forum Human Capital Indonesia secara intens terus melakukan penelusuran dan penyelidikan terkait indikasi kecurangan para oknum yang berusaha mencederai proses Rekrutmen Bersama BUMN yang dilakukan secara transparan dan profesional, bahkan tidak segan untuk membawa kasus ini ke ranah hukum.
“Pokoknya tidak ada toleransi bagi praktik kecurangan, kami di Kementerian BUMN sangat menjunjung tinggi integritas sesuai dengan core values AKHLAK. Apabila terindikasi ada karyawan BUMN yang terlibat, kami tidak segan-segan menindak bahkan memecat, termasuk meneruskan laporan ini kepada pihak berwenang,” lanjut Tedi.
Hal senada juga disampaikan oleh Alexandra Askandar selaku Ketua Umum Forum Human Capital Indonesia (FHCI).
Ia menekankan bahwa FHCI terus melakukan pengawalan dalam proses Rekrutmen Bersama BUMN agar tetap transparan, handal dan profesional.