GridStar.ID - Masyarakat kini tengah diresahkan dengan sebaran obat sirup yang mengandung beberapa bahan yang diduga menyebabkan gagal ginjal akut pada anak.
Hingga Senin, (24/10) dilaporkan gangguan ginjal akut progresif atipikal telah mencapai 255 kasus.
Angka kematian juga telah mencapai 143 anak.
"Per tanggal 24 Oktober, 255 kasus yang berasal dari 26 provinsi, yang meninggal 143 (orang). Case fatality rate 56 persen," kata Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah merampungkan uji sampling terhadap 33 dari 102 produk obat sirup yang dikonsumsi oleh anak-anak penderita gagal ginjal akut misterius.
"Masih ada sisa 69 produk lagi masih dalam proses sampling dan pengujian," ujar Kepala BPOM Penny Lukito dalam jumpa pers, Minggu (23/10/2022).
Penny berharap, pengujian atas 69 produk tersisa bisa rampung secepatnya untuk memberi kepastian kepada publik soal produk yang aman sehingga bisa kembali segera dikonsumsi.
Pengujian ini dilakukan untuk meneliti ada atau tidaknya kandungan etilen glikol (EG) dan deitilen glikol (DG) pada produk-produk tersebut, termasuk apakah kandungan itu dalam batas aman atau melebihinya.
Keduanya merupakan senyawa yang dikaitkan dengan kasus gagal ginjal akut misterius pada anak.
Secara aturan, BPOM mengeklaim, DG dan EG tidak diperbolehkan sebagai bahan baku obat.