“Sebenarnya arah memperbaiki dirinya ada, dia memang berusaha banget lebih sabar pada saat ketemu dengan Dedek, dia berusaha lebih baik,” tuturnya.
Namun hal itu tidak bisa dilakukan oleh Rizky Billar seorang diri.
“Tapi berusahanya itu kan perlu ada orang profesional, gak bisa orang itu berusaha sendiri dengan cara aku akan lebih sabar, aku akan lebih banyak mendengar, aku akan abc gak bisa, dia butuh profesional untuk melatih perilakunya,” urainya.
Kemudian ia juga membaca ekspresi Rizky Billar saat diperlihatkan ke publik pada konferensi pers di Polda Metro Jakarta Selatan, Jumat (14/10).
Mulai dari ekspresi menunduk, memainkan bibir, hingga menaikkan alis.
“Bercampur antara sedih, marah, kemudian pandangan kosong. Jadi perasaan yang bercampur aduk itu dominannya adalah kemarahan,” ungkap Poppy Amalia.
Ia pun menduga kemarahan itu muncul karena Rizky Billar merasa kecewa diperlihatkan ke publik sebagai tersangka dan tahanan.
“Ini kan mereka dapat restoratif justice, di mana semua proses akhirnya bisa berdamai, megambil kesimpulan, dan itu sudah dilakukan di siang harinya sebelum ditetapkan sebagai tersangka,” jelas Poppy Amalia.
Upaya perdamaian itu dilakukan agar Rizky Billar tidak dimunculkan ke publik sebagai tersangka dan tahanan atas kasus KDRT.
“Jadi siangnya itu sudah berkomunikasi, kalau saya tidak salah mengumpulkan bukti, siang sudah berkomunikasi artinya sudah menyatakan ini jangan sampai muncul, jangan sampai dinyatakan sebagai tersangka, tapi di kepolisian itu kan enggak bisa begitu saja, udah berproses dan harus dijalani sampai tuntas,” tuturnya lagi.
“Jadi ada dugaan kemarahannya muncul karena merasa kok dimunculkan. Sudah damai tapi kok sampai diperlihatkan seperti itu,” kata Fenny Rose sebagai host acara Rumpi.