GridStar.ID -Anda tidak pernah terpapar Covid-19 sama sekali selama 3 tahun pandemi?
Covid-19 memang cukup mengerikan, terutama di tahun pertama di mana banyak orang terinfeksi dan bisa saja meninggal dunia.
Hampir tiga tahun pandemi Covid-19 menyerang dunia, ada 602.707.870 kasus infeksi dengan korban tewas 6.476.883 orang.
Sementara di Indonesia, berdasarkan data Kementerian Kesehatan, ada lebih dari 6,3 juta orang yang pernah terinfeksi virus corona.
Bahkan, beberapa orang mengalami reinfeksi virus corona meski dengan gejala yang tidak berat.
Melihat data tersebut, ada lebih banyak masyarakat yang masih terlindungi dan tidak pernah terinfeksi virus corona sama sekali.
Lantas, apa penyebabnya orang tersebut tidak atau belum terinfeksi Covid-19?
Faktor individu dan lingkungan
Ahli epidemiologi dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengungkapkan, sebagian masyarakat yang belum terkena Covid-19 kemungkinan dikarenakan dua faktor.
Faktor tersebut antara lain faktor individu yang berasal dari diri masing-masing orang, serta faktor lingkungan.
"Termasuk dalam hal ini kebijakan Pemerintah yang berbasis sains juga meminimalisir orang atau turut melindungi orang-orang ini," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Selasa (24/08).
Dicky menjelaskan, faktor individu terdiri dari sikap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, seperti mencuci tangan, menggunakan masker, dan menjaga jarak.
Baca Juga: Kabar Gembira! Kemensos Bagikan Bansos untuk Yatim Piatu Tak Cuma Terdampak Covid-19
Selain itu, ada pula proteksi dari dalam diri yakni melalui vaksinasi Covid-19.
"Jadi upaya yang berbasis science baik dalam bentuk perilaku, proteksi, itu yang membuat risiko mengecil," tutur dia.
"Sehingga tidak heran ada sebagian dari kita yang perawan terhadap Covid-19," lanjut Dicky.
Ada kemungkinan pernah terinfeksi
Lebih lanjut Dicky menuturkan, sebagian masyarakat yang belum terkena Covid-19 bisa juga sebenarnya pernah terinfeksi.
Sebab beberapa orang bisa jadi tidak pernah melakukan tes Covid-19, sehingga mengklaim tak pernah terinfeksi virus corona.
Padahal, menurutnya, tes seperti rapid test antigen maupun tes RT-PCR lah yang akan menegaskan bahwa seseorang tidak pernah terkena Covid-19.
"Untuk orang yang melakukan tes rutin, ketika ada gejala dia tes antigen atau PCR bahkan, jelas itu virgin (dari virus corona)," kata dia.
Namun, lanjut Dicky, jika sekadar klaim dan tidak ditunjang bukti laboratorium, maka patut diragukan.
"Apalagi di wilayah yang penyebarannya tinggi, juga dia tidak disiplin (protokol kesehatan), ya itu perlu dipertanyakan," ungkap Dicky.
Baca Juga: Kasusnya Naik Lagi, Waspada Gejala Khusus Omicron BA 4 dan 5 yang Muncul Malam Hari
Sebagian pernah terpapar
Penelitian dari dokter spesialis penyakit menular Paul Griffin menemukan, terdapat sejumlah orang dengan tingkat sel T lebih tinggi.
Tingkat sel T yang lebih tinggi menunjukkan kekebalan terhadap virus corona.
Menurut Griffin, hal ini membuktikan bahwa kemungkinan ada banyak orang yang sudah terinfeksi tanpa disadari.
"Sekitar setengah dari orang-orang dalam penelitian telah terpapar, tetapi mereka tidak sadar," kata dia, dikutip dari ABC News (17/08).
Oleh karena itu, menurutnya, bisa saja tanpa sadar tertular Covid-19 dan tidak mengalami gejala atau bergejala sangat ringan.
Sehingga, sebagian orang menganggap yang dialami hanya demam atau pilek biasa.
Untuk itu Griffin menyarankan, tetap mematuhi semua protokol kesehatan agar terhindar dari kemungkinan tertular Covid-19.
Bukan hanya itu, penting juga untuk melakukan vaksinasi sebagai proteksi dari dalam tubuh.
"Yang penting adalah sudah divaksinasi dan tentu saja orang-orang yang terus mendapat vaksin akan terlindungi dengan baik dari penyakit ini," tutur dia.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 3 Tahun Pandemi Banyak Orang Tak Terinfeksi Covid-19, Ini Alasannya