Setelah menikmati bermain di pantai, Marshanda kemudian kembali ke penginapan.
Namun karena pandangan yang kabur karena soflense yang dipakainya terkena air pantai, Marshanda sempat kesulitan menemukan penginapannya.
Ia kemudian meminta orang di pantai untuk membantunya menemukan tempat penginapannya.
Tetapi malah ada beberapa ambulans yang datang dan membawanya ke rumah sakit jiwa.
"Pertama ambulans, kedua ambulans 911, yang ujung-ujungnya adalah rumah sakit jiwa, mental health facility," ucap Marshanda.
"Mereka nanya 'are you okay? what's your name? asal lo darimana?' kayak memastikan gue waras dan kayak gue ini sadar diri enggak," jelasnya.
Mereka melihat riwayat obat yang dikonsumsi Marshanda, sehingga ia dibawa ke rumah sakit jiwa.
"(Daftar obat) itu yang membuat 911 bawa gue ke mental health facility. Itu semua udah diluar kontrol, even Sheila atau David, mereka enggak bermaksud sampai gue dibawa ke rumah sakit jiwa," ujar Marshanda.
Marshanda pun harus tinggal rumah sakit itu selama beberapa hari.
"Tapi rumah sakit jiwa worry lihat gue. Mereka menahan gue di sana dari 27 Juni sampai 11 Juli di mental health facility, di mana semua orang enggak bisa ngakses gue," lanjutnya.
Ia bahkan harus membayar tagihan rumah sakit hingga 20.000 dolar AS atau sekitar Rp 297 juta.