GridStar.ID-Keluarga Ruben Onsu memang salah satu keluarga selebriti Indonesia yang tak pernah absen menjadi sorotan.
Keluarga ini kerap membagikan kegiatan sehari-hari mereka melalui kanal YouTube-nya.
Kerap mengumbar keceriaan, siapa yang mengira jika keluarga presenter Ruben Onsu saat ini tengah mendapatkan cobaan terus menerus.
Sarwendah kini berjuang melawan penyakitnya.
Mengidap penyakit kista di batang otak membuat Sarwendah istri Ruben Onsu harus berobat ke Singapura.
Kondisi tersebut mengharuskan Sarwendah meninggalkan anak-anaknya dalam waktu lama.
Sebagai seorang Ibu, Sarwendah memiliki kekhawatiran besar ketika anak-anaknya jauh darinya.
Betrand Peto, Thania dan Thalia kini harus bersiap untuk ditinggal Sarwendah.
Ketiga anaknya yang selalu dalam pengawasannya, dalam beberapa waktu yang lama harus diasuh orang rumahnya.
Sarwendah berusaha ambil sikap untuk memberikan pesan kepada orang rumah untuk bisa merawat ketiga anaknya.
Ia pun memilih untuk menjadi pribadi yang lebih tegas kepada para pekerja di rumahnya.
Hal itu diungkapkannya ketika berbincang dengan Titi Kamal di kanal YouTube Titi dan Tian.
"Ya gimana, akhir-akhir ini aku tegas sama orang rumah," ujar Sarwendah dikutip Sripoku.com, Minggu (24/07).
"Aku bilang gini, gak bisa semuanya harus ada aku, karena suatu saat aku harus pergi sebentar buat berobat," lanjutnya.
Ia pun terpaksa meninggalkan ketiga anaknya untuk diasuh orang terdekatnya yang tinggal bersama mereka.
Sembari mempersiapkan kepergiannya untuk berobat, Ia juga memikirkan supaya anak-anaknya tidak menyusahkan orang yang mengurus nanti.
Selama ini, kata Sarwendah, ketiga anaknya masih bergantung dengan dia dan Ruben Onsu.
Sehingga terkadang membuat mereka takut nanti ketiga anaknya tidak bisa menurut dengan orang lain.
"Kalau anak-anak gak ada aku, mereka gak mau dengerin yang lain gimana, jadi aku lebih tegas lagi," ucapnya.
Ia pun meminta bantuan orang rumah untuk bisa mengurusi anak-anaknya selama masa pengobatan di Singapura.
"Jadi aku bilang, ya tolong kalian harus bantu aku," katanya.
Penyakit kista di batang otak tergolong langka dan dokter yang spesialis belum ada di Indonesia.
Sehingga Sarwendah terpaksa melakukan pengobatan di Singapura lantara persoalan medis yang lebih memumpuni.
(*)