Hotman Paris Hutapea pun meninggalkan kesempatan untuk bekerja lebih lama di Kantor Pengacara Adnan Buyung.
Dalam Biografi Hotman Paris Hutapea, diketahui ia hampir bunuh diri menenggak racun karena frustasi bekerja Bank Indonesia seperti yang dilansir dari tribunnews.com.
Ia akhirnya memilih meninggalkan karirnya di bank Indonesia pada tahun 1982.
Ia pun kembali melamar pekerjaan ke berbagai kantor pengacara ternama. Saat itu, Hotman Paris Hutapea diterima bekerja di kantor pengacara Makarim & Taira.
Kantor pengacara Makarim & Taira merupakan salah satu kantor pengacara ternama di Jakarta yang dikelola oleh Nono Anwar Makarim,adalah ayah dari pendiri Gojek Nadiem Makarim.
Setelah itu ia kemudian ke Australia dan magang di kantor pengacara disana. Ia juga menyelesaikan pendidikan master ilmu hukumnya di University of Technology Sidney, Australia pada tahun 1990.
Di Australia, dari tahun 1987 hingga 1998, Hotman Paris bekerja kantor pengacara Free Hill Hollingdale & Page, Sidney.
Disana Ia banyak menangani kasus selama bekerja disana. Hal ini membuat ia kaya akan pengalaman.
Setelah sukses berkarir di Sydney, Australian. Hotman Paris kemudian kembali ke Indonesia.
Ia membuka kantor hukum sendiri yang bernama Hotman Paris Hutapea & Patners yang berada wilayah Kelapa Gading, Jakarta pada tahun 1999.
Saat krisis moneter melanda Indonesia itulah Hotman Paris Hutapea kebanjiran order untuk menangani kasus pailit.