:blur(7):quality(50):quality(100)/photo/2023/01/20/bpjsketenagakerjaan_325677113_1-20230120032456.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2021/10/04/350x230-img-63637-kiwil-matamata-20211004033901.jpg)
"Jadi satu-satu, dari radang sembuh baru kepala, kepala sembuh baru kaki gitu aja deh jadi tiap hari perkembangan satu penyakit satu virus," sambungnya.
Selain itu, Kiwil juga mengaku bahwa ia sangat ketakutan didatangi mendiang Sapri.
"Ini yang paling parah, waktu awal-awal udah berpikiran wah gue mau mati ini, yang dipikirin gue cuma sakaratul maut," kata Kiwil.
"Sampai gue sempat takut terpikir (didatangi) almarhum Sapri. Apa kaya gini ya rasanya," kata Kiwil.
Berpikir akan meninggal dunia, Kiwil mengaku sempat memanggil semua keluarga dan para sahabat untuk meminta maaf.
"Dari situ gue terus berdzikir istighfar, syahadat, itu aja yang gue lakuin," ucap Kiwil.
Sementara itu, Kiwil mulanya didiagnosis terkena Demam Berdarah (DBD), namun dokter menemukan banyaknya virus di tubuh Kiwil setelah dilakukan uji labolatorium.
(*)
:blur(7):quality(50)/photo/2023/01/20/bpjsketenagakerjaan_325677113_1-20230120032456.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2022/05/15/ilustrasi-lari-pagi_20180918_072-20220515070540.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2020/04/21/4198555810.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2023/02/14/1jpeg-20230214013918.jpeg)
:blur(7):quality(50)/photo/2023/01/20/bpjsketenagakerjaan_325677113_1-20230120032456.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2020/09/09/2327601178.jpg)