"Itu dia meminta tolong. Kembali lagi kan, ada hak anak yang harus dipenuhi di situ," kata Tegar.
Saat pengerusakan terjadi, Wanda Hamidah dalam keadaan yang panik.
Ia memikirkan kondisi sang anak yang ada di tangan mantan suami.
"Karena anaknya tidak dikembalikan dan dia tidak diberi tahu alamat rumah mantan suaminya itu. Pikiran dia kemana mana. Ini anak saya dimana, tidur dimana," kata Tegar.
"Ketika tahu alamat baru, disamperin sama Wanda dengan pikiran yang dipenuhi macam-macam hal. Sehingga terjadilah," sambungnya.
Wanda kini akan mengikuti semua proses demi anak mereka.
"Tapi yang pasti, proses apapun saat ini, yang dituju satu saja untuk membahagiakan anak," ujar Tegar Putuhena.
Wanda Hamidah berharap hak dari anak-anaknya bisa terpenuhi termasuk untuk pergi ke sekolah.
"Mba Wanda berpesan tolong itu hak-hak nya anak dipenuhi," ucapnya.
"Tapi Kami mendengar kabar kalau sampai hari ini belum masuk sekolah. Jadi tolong itu saja pesannya, hak anaknya dipenuhi biar ga ketinggalan pelajaran, karena bentar lagi ujian," jelasnya.
"Persolan atau pertengkaran orang dewasa ini jangan memberikan dampak negatif. Itu saja yang kami sampaikan," sambungnya. (*)