"Pas pindah agama sebenarnya orang tua tahu.
Mukenahku dibuang, sajadahku buat apa ini, pernah kayak gitu.
Aku ngalamin hal-hal yang mungkin beberapa orang berpindah keyakinan pernah ngalamin hal itu.
Mamahku bilang selama kamu tinggal di rumah saya, 'kamu adalah tanggung jawab saya, kamu harus ikut keyakinan saya'," bebernya.
Namun, setelah tahu Astrid akan dinikahi Uya Kuya, barulah orangtuanya mengizinkan sang anak mualaf.
"Tapi setelah aku mau menikah dan mamaku sudah tahu, calon suaminya muslim, monggo silahkan," sambungnya.
"Banyak orang yang tahu kalau aku mualaf karena pernikahan.
Aku sudah berpindah keyakinan, jauh sebelum ketemu Uya, bukan karena Uya, dari hati," sambungnya.
Kini, hidup Astrid dan Uya Kuya bak bernasib mujur.