Belum diketahui apakah Putri Mako akan bekerja di sana, tetapi dia memenuhi syarat untuk berkarier.
Putri Mako pernah belajar seni dan warisan budaya di Universitas Kristen Internasional Tokyo, di mana dia bertemu Komuro dan menghabiskan satu tahun di Universitas Edinburgh.
Dia juga memegang gelar Master dalam Studi Museum dari Universitas Leicester di Inggris.
Takhta Jepang hanya dapat diberikan kepada anggota keluarga laki-laki, dan anak-anak bangsawan perempuan yang menikah dengan rakyat biasa tidak termasuk.
Ada beberapa perdebatan tentang perubahan aturan, dan panel pemerintah pada Juli menyusun catatan tentang masalah ini, termasuk proposal agar perempuan kerajaan tetap tinggal di keluarga, bahkan setelah menikah.
Namun, perubahan apa pun pada sistem kemungkinan akan berlangsung lama.
Kelompok garis keras dan tradisionalis menentang keras langkah apa pun untuk mengizinkan perempuan memerintah. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulPutri Mako Resmi Menikah dengan Orang Biasa, Tinggalkan Kekaisaran Jepang