GridStar.ID-Pandemi corona di Indonesia semakin merajalela.
Adanya Virus Corona varian delta agaknya membuat kecemasan masyarakat akan virus ini semakin meningkat.
Panic buying akan obat-obatan serta vitamin untuk memperkuat imun menjadi semakin meningkat seperti pada saat awal-awal pandemi ini muncul.
Namun, baru-baru ini ramai beredar soal isu interaksi obat luar yang justru bisa memperparah pasien Covid-19 bahkan hingga menyebabkan meninggal dunia.
Hal ini pun langsung mendapat tanggapan dari guru Besar Fakultas Farmasi UGM.
Dilansir dari Kompas.com, Guru Besar Fakultas Farmasi UGM, Zullies Ikawati menegaskan, interaksi obat tidak serta merta membuat seseorang meninggal dunia termasuk pasien Covid-19.
"Interaksi obat tidak semudah itu membuat mati. Dan hal ini menunjukkan juga perlunya kerjasama antar tenaga kesehatan dalam memberikan terapi kepada pasien, sehingga dapat memantau terapi dengan lebih cermat," kata dia mengutip dari Kompas.com, Senin (12/07).
Zullies menjelaskan interaksi obat adalah adanya pengaruh suatu obat terhadap efek obat lain ketika digunakan bersama-sama pada seorang pasien.
Sebenarnya interaksi ini tidak semuanya berkonotasi berbahaya karena sifat interaksi itu bisa bersifat sinergis atau antagonis.
Baca Juga: Profil Jane Shalimar, Tutup Usia Usai Berjuang Lawan Covid-19