"Aku tuh khawatir kalau luka ini tuh berbekas atau enggak ya," sambungnya.
"Untung yang di muka udah mulai pudar. Yang di kaki, di tangan masih merah, masih basah," tambahnya sembari melihat kondisi luka di tubuh anaknya.
Takut tubuh Kiano akan dipenuhi bekas luka, Paula selalu rutin berkonsultasi dengan dokter anak dalam menangani penyakit ini.
"Beliau (dokter Tiwi, dokter anak) juga konsultasi ke dokter Tina, dokter spesialis kulit anak. Aku mau lihat dulu, kalau seminggu nanti belum hilang, aku konsul ke dokter Tina," kata Paula.
"(Dokter Tiwi bilang) 'pasti lama deh itu Paula membaiknya. Dokter Tina biasanya kasih racikan'. Jadi kalau seminggu belum ada kemajuan, Kiano akan kita konsultasikan ke dokter Tina," jelasnya.
Bukan itu saja, melihat kondisi Kiano yang masih kurang stabil, dokter Tiwi melarang Paula membawanya ke keramaian.
"Kata dokter Tiwi, Kiano belum boleh dibawa ke kerumunan dulu," ucap Paula.
"Takutnya, dia kan kondisinya sudah membaik tapi belum stabil. Lebih baik satu sampai dua minggu main di rumah aja," sambungnya
"Sekarang sudah bisa makan, tapi masih susah, lari-larian. Tapi untungnya sekarang dia udah bisa ngemil, minum susu," pungkasnya.
(*)