Aurel Hermansyah Sindir Telak Hidup Susah di Ruko Setelah Ditinggal KD, Krisdayanti Lontarkan Doa Menohok: Mudah-Mudahan Dia Juga Merasakan Sakit

Dilansir dari YouTube RCTI pada (21/03), Kriadayanti mengatakan bahwa setiap kalimat yang keluar dari mulut Aurel adalah ungkapan hatinya.

"Anak ini berekspresi karena lahir dari keluarga yang pisah, usaha lebih keras perjuangannya. Walaupun dia dapat perhatian lebih dari 4 orangtua tapi moment rasa kehilangan intim bersama ibunya itu kan memang kurang," tutur Krisdayanti.

Krisdayanti tak menampik bahwa selama 10 tahun tinggal berpisah dari anak-anaknya, ia selalu memperhatikan Aurel dan Azriel.

Baca Juga: Momen Langka Kebersamaan Maia Estianty dan Ahmad Dhani di Lamaran Aurel Hermansyah Tertangkap Kamera, Terungkap Siapa Orang yang Ajak Foto Bersama

"Walaupun secara teks enggak intens, seperti yang kita semua rasakan bahwa kadang ada kita diam bukan tidak perhatian, tapi kita diam kadang untuk melihat anak ini bisa me-manage masalahnya sendiri," terang Krisdayanti.

"Saya pikir dia udah siap dan tanggung jawab untuk masuk ke jenjang yang lebih besar yaitu rumah tangga. Ya udah kita lepas lah dia mudah-mudahan suaminya bisa sebaik-baiknya," jelasnya.

Meski tak mendampingi tumbuh kembang Aurel sampai dewasa, Krisdayanti merasa dirinya paham betul tabiat asli anaknya.

Baca Juga: Diizinkan Raul Lemos Datang ke Rangkaian Acara Pernikahan Aurel dan Atta Hermansyah, Krisdayanti: Hadiah Luar Biasa Buat Saya

"Sosoknya dia di mama saya, shio dia macan. Bahkan di saat marahnya dia saya kebawa mimpi. Memang anaknya spesifiknya emang keras," ungkap KD.

"Kadang pun dia mengakui masih berantem sama ayahnya walaupun hidup satu atap. Memang anaknya keras, sama kayak ibu saya, jadi seperti kaca mereka berdua," jelas KD.

Tak hanya itu, Krisdayanti juga menyebut kelak Aurel akan merasakan perjuangan dan sakitnya menjadi ibu.

Baca Juga: Pakar Mikro Ekspresi Soroti Perbedaan Tajam Sikap Aurel Hermansyah pada Krisdayanti dan Ashanty yang Bak Bumi Langit di Acara Lamaran, Singgung Beban Masa Lalu: Masih Ada Guratan Sedih