"Jadi Lia ini ditugaskan (pihak Askara) untuk memata matai saya," ujar Nindy di Gedung Komnas Perempuan, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, (16/2/2021) dilansir dari Grid.ID.
"Memvideokan saya sedang ngapain saja, dengan siapa, dan (Lia) disuruh mengambil surat-surat berharga di dalam brankas saya," imbuhnya.
Lia mengaku disuruh mengambil berkas penting untuk keluarga Aska.
"Berkas diserahkan ke adik kandung dari pak Aska," aku Lia.
Nindy justru kaget saat tahu sang ART adalah mata-mata yang disuruh keluarga sang suami.
"Jadi mereka berbicara katanya baik-baik segala macam tapi sudah sampai urusannya harta, rumah, BPKB surat-surat rumah, segala macam, surat berharga diambil oleh mereka.
Saya pun juga punya hak 100 persen terhadap apa pun urusan harta, harta saya pun mikirin juga gak. Cuma intinya, sekarang dapat informasi Aska memberikan surat kuasa. Seharusnya surat kuasa itu diperlihatkan dulu kepada saya, baru silakan buka brankas. Saya aja gak ada buka-buka," imbuh Nindy.
"Padahal pihak keluarga pun setuju untuk bercerai, tidak ada masalah kok. Tapi pihak pengacara nya bilang keluarga mau mendamaikan. Ini bukan damai kan jadinya, malah jadi keruh, panjang apalagi saya pun juga untuk melakukan ini tidak mudah," sambung Nindy.
Selain itu Nindy juga mengaku perselingkuhan sang suami yang membuat perasaannya berubah.