Malah BCL juga sempat berpikir sudah merelakan kepergian suaminya jika itu memang yang terbaik.
"The moment gue menemukan Ashraf di tempat tidur itu gue udah tahu. Di kepala gue cuma kayak, if you have to leave, you leave, I'm fine (kalau kamu harus pergi, silahkan pergi. Aku nggak apa-apa). I don't wanna keep him, he deserves the best (Aku nggak mau menahan dia, dia pantas menerima yang terbaik). If it's best for him to go, just leave (Kalau ini yang terbaik untuknya, silahkan pergi). Gue urus anak lo, tenang!" ujarnya.
Ia pun menceritakan kronologis dirinya membawa Ashraf ke rumah sakit dengan mobil dengan anaknya.
BCL menelepon temannya dan mengatakan Ashraf sudah tidak ada.
Tak disangka, Noah langsung menyanggah ucapan ibunya dan memintanya untuk tetap membawa sang ayah ke rumah sakit.
Dokter di sana juga sudah tahu kalau Ashraf sudah tak bernyawa, namun tetap mencoba memberikan pertolongan.
Namun benar saja, dokter datang dengan membawa kabar duka.
"Gue dateng ke anak gue cuma, gue nggak nangis, (gue bilang) Noah, daddy udah nggak ada ya, I'm so sorry. There's nothing we can do, they've tried (Nggak ada yang bisa kita lakukan, mereka sudah mencoba). (Noah bilang) Hah? Kalau daddy udah nggak ada, yang nemenin mommy business trip lagi siapa? That's the first word yg dia pikirin," katanya lagi.
Setelah peristiwa di rumah sakit, BCL mengaku tak ingat apapun.