"Jadi mengumpulkan, ngecek apa yang bisa ditanam di sana, trus mengenali kembali tanah yang ada di sana, gimana cara menyuburkan tanaman-tanaman tertentu. Gitu lah, jadi petani kemaren," tuturnya.
Bagi Nico, kegiatan bertani yang dilakukan sangat membantunya untuk merelaksasi diri.
Disamping itu, pria 36 tahun ini merasa kagum menyaksikan cara alam bekerja.
"Sebenernya sangat meditatif dan di saat bersamaan kagum dan dari situ bisa belajar bagaimana alam ini bekerja. Unsur-unsurnya lalu treatment kita ke alam itu seperti apa, kecocokannya, temperatur udara, semuanya kan jadi satu kesatuan," jelasnya.
"Dan kagum lah ngeliat apa yang kita tanam tumbuh walaupun butuh kesabaran," tambah Nico lagi.
Menariknya, kegiatan bercocok tanam Nico juga membuahkan hasil yang menguntungkan.
Pasalnya, Nico terlihat bisa barter hasil tani miliknya dengan petani yang lain.
"Kemaren pas lagi panen durian saya bisa barter terong,gambas dan kacang panjang sama yang baru panen durian," ucapnya Nico seraya tertawa.
(*)